MOSKWA, KOMPAS.com - Perang Ukraina vs Rusia dikhawatirkan akan segera pecah, mengingat penumpukan pasukan kedua kubu di perbatasan.
Penyebab kenapa Rusia dan Ukraina perang dapat ditelusuri kembali ketika Revolusi Bolshevik terjadi pada 1917.
Melansir History, Ukraina adalah salah satu daerah paling makmur yang luas di Rusia sebelum perang. Nama Ukraina pun dapat diartikan sebagai dataran yang berbatasan atau perbatasan.
Baca juga: Di Ambang Invasi Rusia ke Ukraina, Begini Situasi Terbaru di Medan Konflik
Kala itu, Ukraina termasuk penghasil gandum utama di Eropa, serta kaya akan sumber daya mineral, juga besi dan batubara.
Mayoritas wilayah Ukraina kemudian dimasukkan ke dalam Kekaisaran Rusia setelah pembagian kedua Polandia pada 1793.
Sementara itu, bagian yang tersisa yakni Galicia tetap menjadi bagian dari Kekaisaran Austro-Hongaria dan menjadi medan pertempuran utama di Front Timur Perang Dunia I.
Hingga akhirnya, tak lama setelah penggulingan Tsar atau kaisar Soviet pada Februari 1917, Ukraina membentuk pemerintahan sementara dan memproklamirkan dirinya sebagai republik dalam struktur Federasi Rusia.
Setelah Vladimir Lenin dan kaum Bolshevik-nya yang radikal naik ke tampuk kekuasaan bulan November, Ukraina - seperti sesama bekas properti Rusia, Finlandia — mengambil satu langkah lebih jauh, yaitu mendeklarasikan kemerdekaan penuhnya pada Januari 1918.
Namun, Pemerintahan Rada Ukraina yang dibentuk setelah pemisahan diri, mengalami kesulitan serius dalam memaksakan kekuasaannya kepada rakyat dalam menghadapi oposisi Bolshevik dan aktivitas kontra-revolusioner di dalam negeri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.