Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Rusia dan Ukraina Perang, Termasuk Berebut Crimea?

Kompas.com - 07/12/2021, 13:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber History

MOSKWA, KOMPAS.com - Perang Ukraina vs Rusia dikhawatirkan akan segera pecah, mengingat penumpukan pasukan kedua kubu di perbatasan.

Penyebab kenapa Rusia dan Ukraina perang dapat ditelusuri kembali ketika Revolusi Bolshevik terjadi pada 1917.

Melansir History, Ukraina adalah salah satu daerah paling makmur yang luas di Rusia sebelum perang. Nama Ukraina pun dapat diartikan sebagai dataran yang berbatasan atau perbatasan.

Baca juga: Di Ambang Invasi Rusia ke Ukraina, Begini Situasi Terbaru di Medan Konflik

Kala itu, Ukraina termasuk penghasil gandum utama di Eropa, serta kaya akan sumber daya mineral, juga besi dan batubara.

Mayoritas wilayah Ukraina kemudian dimasukkan ke dalam Kekaisaran Rusia setelah pembagian kedua Polandia pada 1793.

Sementara itu, bagian yang tersisa yakni Galicia tetap menjadi bagian dari Kekaisaran Austro-Hongaria dan menjadi medan pertempuran utama di Front Timur Perang Dunia I.

Hingga akhirnya, tak lama setelah penggulingan Tsar atau kaisar Soviet pada Februari 1917, Ukraina membentuk pemerintahan sementara dan memproklamirkan dirinya sebagai republik dalam struktur Federasi Rusia.

Setelah Vladimir Lenin dan kaum Bolshevik-nya yang radikal naik ke tampuk kekuasaan bulan November, Ukraina - seperti sesama bekas properti Rusia, Finlandia — mengambil satu langkah lebih jauh, yaitu mendeklarasikan kemerdekaan penuhnya pada Januari 1918.

Namun, Pemerintahan Rada Ukraina yang dibentuk setelah pemisahan diri, mengalami kesulitan serius dalam memaksakan kekuasaannya kepada rakyat dalam menghadapi oposisi Bolshevik dan aktivitas kontra-revolusioner di dalam negeri.

Seorang tentara Ukraina sedang melakukan pemantauan di pos garis depan berhadapan dengan separatis dukungan Rusia dekat kota kecil Marinka, wilayah Donetsk, pada 12 April 2021.STR/AFP Seorang tentara Ukraina sedang melakukan pemantauan di pos garis depan berhadapan dengan separatis dukungan Rusia dekat kota kecil Marinka, wilayah Donetsk, pada 12 April 2021.
Melihat Ukraina sebagai sumber makanan yang ideal dan sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang dilanda kelaparan, Jerman dan Austria membawa pasukan untuk menjaga ketertiban.

Jerman dan Austria juga memaksa pasukan Rusia yang menduduki negara itu untuk pergi berdasarkan ketentuan perjanjian di Brest-Litovsk yang ditandatangani pada Maret 1918, dan secara virtual mencaplok wilayah tersebut, sementara konon mengakui kemerdekaan Ukraina.

Baca juga: 25 Tahun Lahirnya Konstitusi Ukraina, Tandai Kedaulatan Negara

Wilhelm Groener komandan tentara Jerman di Kiev berkata, "Struktur pemerintahan (Ukraina) benar-benar kacau, benar-benar tidak kompeten dan sama sekali tidak siap untuk hasil yang cepat."

"Akan menjadi kepentingan kami untuk memperlakukan Pemerintah Ukraina sebagai kedok dan kami melakukan sisanya sendiri."

Kekalahan Blok Sentral dan penandatanganan gencatan senjata pada November 1918 kemudian memaksa Jerman dan Austria menarik diri dari Ukraina.

Pada saat yang sama, dengan jatuhnya kekaisaran Austro-Hongaria, republik Ukraina Barat yang merdeka diproklamasikan di kota Lviv di Galicia.

Halaman:
Sumber History
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com