Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/01/2022, 20:30 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan lalu, nama Sultan Gustaf Al Ghozali asal Semarang menjadi viral setelah dilaporkan ia mendapat Rp 1,5 miliar dari penjualan foto selfie-nya di internet.

Sejak tahun 2017 ia menjual koleksi fotonya yang dinamakan 'Ghozali Everyday' secara digital dalam bentuk 'non-fungible token' atau NFT.

"Hari ini terjual lebih dari 230+ dan sampai sekarang saya tidak mengerti mengapa kalian mau membeli #NFT foto saya !!!," unggah Ghozali di akun Twitter miliknya, 11 Januari lalu.

"Tapi saya berterima kasih kepada kalian semua karena usaha saya selama lima tahun terbayar."

Baca juga: Media Asing Ramai Beritakan Sosok Ghozali Everyday yang Mendadak Kaya Setelah Jual NFT Foto Selfie

Hingga Rabu (19/1/2022) tercatat ada 933 item yang ia jual di platform OpenSea dengan volume penjualan mencapai lebih dari 370 dan lebih dari 500 kepemilikan.

Salah satu fotonya, yakni Ghozali_Ghozalu #921 dijual dengan harga 8.4 ETH atau setara 26,588.94 dollar (Rp 381 juta).

Apa itu NFT?

  • NFT merupakan singkatan dari 'non-fungible token' dalam teknologi blockchain, yang memiliki data yang terenkripsi (kode) dengan baik dan tidak bisa "dimodifikasi sembarangan".
  • NFT sangat erat digunakan untuk memberikan 'signature' atau tanda berupa kode unik bagi karya
  • Bentuk NFT adalah semua karya digital, berupa foto, video, komik, hingga puisi

*Rangkuman dari penjelasan Wisnu Uriawan dan Budi Santosa, dikutip dari ABC Indonesia.

Minat NFT bertambah sejak 'Ghozali effect'

Sejak Ghozali ramai diberitakan, halaman situs 'marketplace' NFT bernama OpenSea dibanjiri foto selfie, makanan, bayi, dan KTP dari warga Indonesia.

Kementerian Komunikasi dan Informasi RI bahkan mengeluarkan peringatan agar transaksi NFT tidak melanggar peraturan, termasuk terkait data pribadi dan hak cipta.

Budi Santosa, pendiri Indonesian NFT Community (IDNFT) mengaku sejak ada 'Ghozali effect' akun Instagram komunitasnya kebanjiran DM atau pesan yang dikirim langsung oleh pengikutnya.

Ia juga mengatakan, pengikut komunitasnya di Instagram telah bertambah hingga "beberapa ribu" orang.

"Di 2022 ini adanya 'Ghozali effect' benar-benar membuat orang semakin banyak yang tertarik dan penasaran," kata Budi.

Baca juga: 5 NFT Termahal di Dunia, Ada yang Tembus Rp 1 Triliun

Pendiri IDNFT Budi Santosa mengatakan minat warga Indonesia terhadap NFT meningkat tajam sejak Ghozali ramai diberitakan.DOK BUDI SANTOSA via ABC INDONESIA Pendiri IDNFT Budi Santosa mengatakan minat warga Indonesia terhadap NFT meningkat tajam sejak Ghozali ramai diberitakan.
"Ghozali effect" tidak hanya menambah jumlah kreator, atau pembuat karya NFT Indonesia, melainkan juga investor atau kolektor, kata Budi.

"Banyak yang cerita kalau dia bisa dapat keuntungan sampai dengan 4ETH (sekitar Rp 176 juta) dalam waktu beberapa hari saja dengan Ghozali ini," ujar Budi.

"Jadi mereka beli, terus di-hold, (ketika harganya) sudah tinggi, dijual, dan jadi semakin banyak juga orang yang investasi di NFT ini."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com