Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rata-rata 182,5 Cm, Kenapa Orang Belanda Tinggi-tinggi?

Kompas.com - 27/12/2021, 23:34 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

Pekerjaan jaringan bendungan dan tanggul yang luas ini dimulai pada tahun 1920. Banyak orang Belanda tidak sempat hidup untuk melihatnya selesai, karena baru rampung pada tahun 1997.

Menurut Mewis Hettinga, pensiunan ilmuwan keju dari kota Woerden, sebuah kota yang disebut "Lembah Keju", tanah reklamasi berlumpur terlalu asam untuk menanam sayuran atau biji-bijian. "Tapi tanah itu sangat bagus untuk rumput," kata dia.

Baca juga: Kenapa di Malaysia Banyak Orang China dan Pakai Nama Asli? Ini Sejarahnya...

Akibatnya, para petani Belanda tidak menanam tanaman komersial seperti gandum, tetapi memelihara sapi, yang merumput di tempat yang dulunya dasar laut.

Hettinga, yang menjalankan kursus pembuatan keju di Woerden dan mengaku "suka berbicara tentang keju", mengatakan bahwa padang rumput sangat melimpah di provinsi utara Friesland. Ini adalah empat kelahiran sapi Friesian yang eponim, sekarang ada di mana-mana di Inggris dan Irlandia.

Menurut Coates, trah sapi ini bahkan telah meninggalkan jejak kakinya di halaman Gedung Putih: Presiden AS William Howard Taft pernah memelihara seekor Friesian bernama Pauline.

Di tanah reklamasi, industri susu berkembang pesat dan menyebabkan konsumsi susu melonjak, termasuk di Belanda. Mereka menjadi salah satu konsumen susu terbesar di dunia.

Apa yang tidak diminum orang Belanda, kata Coates, diubah menjadi keju. Misalnya keju Gouda dan Edam, yang dijual dalam bentuk bulatan besar berlapis lilin dan dinamai sesuai nama kota-kota Belanda tempat pembuatannya.

Kota-kota eponim itu, bersama dengan Woerden dan Alkmaar yang indah, adalah tempat-tempat terbaik untuk menyaksikan hubungan cinta menggelora antara Belanda dengan produk-produk susunya.

Pasar keju Alkmaar yang tertua dan terbesar di Belanda.GLOW IMAGES/GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Pasar keju Alkmaar yang tertua dan terbesar di Belanda.
Kota-kota ini menjadi tuan rumah pasar keju paling terkenal di Belanda. Di sana, para pedagang dan petani menikmati tradisi Belanda yang sudah lama dihormati, yaitu tawar-menawar keju dengan bersemangat, sebelum menyepakati harga dan mengesahkannya dengan jabat tangan.

Di Woerden, para petani membawa barang dagangan mereka ke pasar dengan traktor kuno, dan berlalu-lalang di alun-alun pasar dengan kelompen mereka yang bertumit tebal sehingga menambah tinggi tubuh mereka yang sudah tinggi.

Saya mungkin lebih membutuhkan kelompen itu. Tinggi saya 176 cm, sedikit lebih tinggi dari rata-rata orang Amerika, tapi saya tetap merasa pendek di antara orang-orang Belanda yang jangkung.

Tadi ketika berkunjung ke peternakan apung, saya bertanya-tanya apakah Wingerden sedang menyindir saya ketika dia menawarkan sebotol susu hasil produksinya.

Sudah terlambat untuk membuat saya tumbuh lebih tinggi, saya mengakuinya, tapi saya menerima susu itu dan menghabiskannya dalam sekali tenggak.

Tulisan ini dapat dibaca dalam versi aslinya di BBC Travel dengan judul Why are the Dutch so tall.

Baca juga: Kenapa Orang-orang Zaman Dulu Tidak Pernah Senyum Saat Foto?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com