Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Kejatuhan Diktator Filipina Ferdinand Marcos

Kompas.com - 28/09/2021, 12:03 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Gereja Katolik Roma yang kuat juga sempat mengkritik rezim Marcos.

Pemerintahan AS di bawah Ronald Reagan pun juga akhirnya menangguhkan beberapa bantuan militer.

Marcos, yang semakin terisolasi di istananya, mengira dia bisa mengandalkan dirinya sekali lagi dengan naluri politiknya yang cerdik.

Pada akhir 1985, di bawah tekanan dari pemerintahan Reagan, dia kembali mengejutkan Filipina.

Dia mengumumkan di televisi AS bahwa dia akan menguji popularitasnya dalam pemilihan presiden "snap" yang akan diadakan pada 7 Februari 1986.

Itu dianggap sebagai langkah cekatan, yang mungkin sekali lagi bisa menyelamatkan salah satu operator politik paling licik di dunia.

Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Ferdinand Marcos, 21 Tahun Berkuasa di Filipina

Namun, Marcos salah menilai. Dukungan terhadapnya jauh berkurang setelah pembunuhan Aquino.

Ia juga salah menilai daya tarik janda mungil Aquino yang berusia 53 tahun, Corazon Cojuangco Aquino, yang berhasil menyatukan oposisi di balik pencalonannya sebagai presiden.

Pemilihan Februari 1986 pun dirusak oleh tingkat kecurangan, mulai dari pendaftaran hingga penghitungan, yang mencapai puncak tertingginya, bahkan menurut standar Filipina.

Marcos menyatakan dirinya sebagai pemenang pemilu, namun, kebanyakan orang Filipina mengutuk hasilnya sebagai kepalsuan.

Aquino memimpin para pendukungnya dalam kampanye pembangkangan sipil. Namun pada akhirnya, pemberontakan militer pada 22 Februari 1986, yang dipelopori Menteri Pertahanan Enrile lah yang membuat Marcos kehilangan kekuasaannya.

Baca juga: Unjuk Rasa Terkait Pemakaman Ferdinand Marcos Terus Terjadi

Kardinal Jaime Sin meminta umat Katolik Filipina untuk turun ke jalan dalam pertunjukan besar "kekuatan rakyat".

Warga mencegah tank dan pasukan yang setia kepada Marcos menyerang para pemberontak.

Senator AS Paul Laxalt lalu menyampaikan ultimatum kepada orang yang telah menikmati dukungan dari lima presiden Amerika itu.

Dalam panggilan telepon ke Marcos, Laxalt memberitahunya tentang keputusan menyakitkan Reagan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com