BRASILIA, KOMPAS.com - Seorang pengatur lalu lintas udara ditangkap atas tragedi kecelakaan pesawat yang menewaskan tim sepak bola Chapecoense.
Celia Castedo Monasterio menjadi buruan buntut kecelakaan pada 28 November 2016, yang menewaskan 71 dari 77 penumpangnya.
Rencana penerbangan bernomor 2933 menggunakan pesawat carteran LaMia itu awalnya disetujui otoritas Bolivia, sebelum jatuh di La Union, Kolombia.
Baca juga: Usai Peringati 3 Tahun Tragedi Kecelakaan Pesawat, Chapecoense Terdegradasi
Pada Jumat pekan lalu (24/9/2021), Kepolisian Federal Brasil menahan Monasterio dan memerintahkannya diekstradisi ke Bolivia.
Monasterio diyakini gagal mematuhi prosedur minimum yang diperlukan sebelum menyetujui rencana terbang LaMia 2933.
Si pengatur lalu lintas udara itu disebut menandatangani rencananya, meski pesawatnya tak mempunyai cukup bahan bakar.
Dalam pernyataannya, otoritas "Negeri Samba" menyebut Monasterio adalah perempuan Bolivia dan menjabat sebagai spesialis keselamatan penerbangan.
"Pada saat insiden, dia secara sengaja tak mematuhi prosedur minimum saat menyetujui rencana penerbangan," jelas PF.
Telesur melaporkan Menteri Mahkamah Agung Gilmar Mendes memutuskan menyetujui penahanan Monasterio dan mengekstradisinya ke Bolivia.
Baca juga: Penyintas Tragedi Chapecoense Cetak Gol Kemenangan
Oleh kementerian kehakiman Bolivia, dia dituding melakukan kejahatan penyerangan yang mengancam wilayah udara mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.