Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Kejatuhan Diktator Filipina Ferdinand Marcos

Kompas.com - 28/09/2021, 12:03 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

"Waktunya telah tiba untuk 'memotong dan memotong'".

Isyarat yang akhirnya dipahami Marcos.

Baca juga: Filipina Temukan Kekayaan Mendiang Ferdinand Marcos di Swiss

Sesaat sebelum massa menyerbu istana kepresidenannya di Malacanang pada 25 Februari, Marcos dan keluarganya pergi dengan helikopter AS ke Pangkalan Udara Clark.

Di sana, mereka naik pesawat rumah sakit AS dan keesokan paginya menuju Hawaii.

Marcos tiba di sana sebagai seorang pria yang patah, sosok bertubuh kecil yang terseok-seok dalam jaket dan topi golf kusut.

Bahkan dari pengasingannya di Hawaii, Marcos mencoba menggoyahkan pemerintahan baru, mendanai loyalis di Filipina, dan merencanakan kepulangannya sendiri.

Keterlibatannya dalam satu upaya untuk kembali secara dramatis akhirnya membujuk jaksa federal di New York mendakwa Marcos dengan tuduhan menggelapkan lebih dari 100 juta dollar AS dari perbendaharaan Filipina.

Dia juga dituduh mengubah kekayaan haram menjadi dollar AS untuk membeli empat kantor dan bangunan di New York.

Baca juga: Filipina Temukan Kekayaan Mendiang Ferdinand Marcos di Swiss

Dalam sebuah wawancara dengan majalah Playboy pada tahun 1987, Marcos ditanya bagaimana dia ingin orang-orang muda mengingatnya di Filipina.

Marcos menjawabnya dengan amat bijak, sekaligus mengandung ironi.

"Mereka tahu Marcos sebagai orang yang bisa membuat lelucon, yang bisa mengungkap filosofi kehidupan yang rumit. Dia bisa mengutip Rousseau dan menjelaskannya. Dan ini, belum pernah dilakukan siapa pun."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Genosida Armenia, Apa Itu?

Genosida Armenia, Apa Itu?

Internasional
Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com