KOMPAS.com - Hari ini pada 101 tahun lalu, lahir seorang anak laki-laki yang kelak akan memimpin Filipina selama 21 tahun.
Dikenal sebagai prajurit perang, dia terpilih menjadi presiden pada 1965. Kemudian, dia berhasil menjabat untuk periode kedua pada 1969.
Dengan memberlakukan darurat militer, Marcos berupaya menciptakan program "Masyarakat Baru". Pemimpin oposisi dan aktivis sayap kiri ditangkap, media disensor, dan Kongres pun ditutup.
Marcos dikenal sebagai diktator Filipina yang dengan korupsi merajalela, berhasil mengumpulkan miliaran dollar AS.
Ferdinand Edralin Marcos lahir pada 11 September 1917 di Sarrat, sebuah desa di wilayah Ilocos Utara di pulau Luzon, Filipina.
Ayahnya adalah Mariano Marcos, dan ibunya bernama Josefa Edralin. Keduanya merupakan seorang guru dari keluarga terkemuka.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Harry Warner, Presiden Awal Warner Bros
Pada 1925, Mariano memulai kariernya di bidang politik sebagai anggota Kongres. Dengan begitu, Ferdinand dibesarkan dalam lingkungan politik sejak masih kecil.
Orangtua Ferdinand Marcos selalu mendorongnya untuk unggul dalam segala hal, termasuk pada kegiatan seperti gulat, tinju, berburu, keterampilan bertahan hidup, dan sebagainya.
Marcos menempuh pendidikan di beberapa sekolah terbaik di Manila, namun nama-nama sekolahnya tidak pernah diketahui.
Pada 1930-an, dia mengambil kuliah hukum di Universitas Filipina, seperti ayahnya.Tiga tahun kemudian, salah satu rival politik ayahnya yang berhasil mengalahkan Mariano Marcos dalam pemilihan, tewas dibunuh.
Ferdinand dituding berkolusi dalam pembunuhan tersebut. Dinyatakan bersalah, dia mengajukan banding dan dibebaskan enam tahun kemudian. Selanjutnya, dia mengambil sumpah sebagai seorang pengacara di Manila.
Selama Perang Dunia II, dia menjadi bergabung dalam militer dan memimpin gerakan perlawanan gerilya Filipina untuk menggempur musuh.
Namun, pada arsip pemerintah AS terungkap mengenai dirinya yang hanya memainkan sedikit peran dalam kegiatan anti-Jepang selama 1942-1945 tersebut.
Kala itu, Marcos memegang reputasi sebagai pemimpin perlawanan terbesar dalam perang. Pada 1943, dia membentuk organisasi rahasia, Ang Mga Maharlika, yang diklaim terdiri dari agen untuk melawan Jepang.
Baca juga: Biografi Tokoh Dunia: Bunda Teresa, Abdikan Diri Bantu Kaum Miskin
Ketika Perang Dunia II berakhir, Amerika Serikat memberikan kemerdekaan kepada Filipina pada 4 Juli 1946 dan dibentuklah Kongres Filiina.
Setelah sempat bekerja sebagai pengacara perusahaan, Marcos terjun ke dunia politik dan dua kali terpilih sebagai wakil untuk distriknya pada 1949-1959.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.