Sambil menjalankan tugas di beberapa pos militer seluruh negeri, Walter Reed kembali melanjutkan pendidikannya hingga mendalami bakteriologi dan patologi di di Universitas Johns Hopkins (JHU).
Beberapa tahun berikutnya, Reed berhasil menghasilkan beberapa penelitian medis epidemi terpenting. Terutama tentang penyebab dan penyebaran tifus dan demam kuning. Kedua penyakit ini merupakan masalah kesehatan besar bagi anggota layanan.
Baca juga: Ebola Jadi Epidemi Lagi, Kini Ada 7 Kasus dan 3 Kematian di Guinea
Pada paruh kedua 1800-an menurut Rand National Defense Research Institute, hampir 107.000 tentara yang bertempur dalam Perang Spanyol-Amerika 1898, 21.000 terjangkit tifus dan hampir 1.600 meninggal karenanya.
Sedangkan di seluruh AS, data sensus menunjukkan bahwa pada tahun 1860, sekitar 5,4 persen orang AS yang didiagnosis menderita demam tifoid kehilangan nyawa karena penyakit tersebut.
Sebagai perbandingan, pada 4 Februari 2021, WHO menempatkan tingkat kematian pandemi Covid-19 di AS sekitar 1,69 persen.
Pada 1890-an demam kuning di AS melanda negara bagian tenggara, dan merajalela di Havana, di mana pasukan bertempur dalam Perang Spanyol-Amerika (1898), dan harus menetap beberapa tahun sebagai bagian dari pasukan pendudukan.
Menurut data medis militer, lebih banyak tentara ini meninggal karena demam kuning dan penyakit lain daripada dalam pertempuran.
Pengalaman medis militer Walter Reed nyatanya membuatnya berharga dalam menemukan akar penyebab epidemi ini.
Pada akhir 1890-an, penelitiannya menemukan bahwa penyebab tifus sebagian besar menyebar melalui sanitasi yang buruk dan air minum yang tidak bersih. Walter Reed dan timnya juga mengungkapkan teknik diagnostik yang lebih baik, termasuk perlunya penggunaan mikroskop.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Wu Lien Teh, Dokter Malaysia-China Pelopor Masker Bedah
Pada 1900, Walter Reed ditunjuk mengepalai Komisi Demam Kuning untuk menyelidiki penyakit menular di Kuba. Mereka tahu demam kuning tidak berasal dari bakteri tertentu, tapi masih perlu mengidentifikasi bagaimana penularannya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.