Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/09/2021, 08:00 WIB

KOMPAS.com - Nama Walter Reed kembali kembali mengemuka pada 2020, saat Presiden ke-45 AS Donald Trump menjalani perawatan di Rumah Sakit Militer AS itu setelah terpapar Covid-19.

Pusat Medis Militer Nasional Walter Reed di Bethesda, Maryland, adalah unggulan kedokteran militer AS. Rumah Sakit ini memberikan perawatan dan layanan kepada lebih dari 1 juta penerima manfaat khusus setiap tahun.

Baca juga: Super Mewah ala Hotel Bintang 5, Foto-foto Kamar Trump di RS Walter Reed

Walter Reed sendiri adalah seorang dokter karier sebelum bergabung dengan Angkatan Darat AS pada 1874.

Ketika studi tentang kuman dan penyakit menular berkembang, penelitiannya tentang penyebab dan penyebaran tifoid (tifus) dan demam kuning secara besar-besaran membatasi penyakit itu meluas dalam anggota militer AS.

Berkat penelitian Walter Reed, hanya sedikit orang di Amerika Utara yang sekarang tahu tentang penyakit ini.

Baca juga: Virus Ebola Jadi Epidemi Lagi, Ini Gejala Para Pasien

Walter Reed lulusan kedokteran termuda

Walter Reed lahir di Virginia pada 1851, sebagai putra seorang pendeta Metodis. Dia bersekolah di sekolah swasta di Charlottesville, Virginia, sebelum diterima di Universitas Virginia (UVA) di dekatnya.

Bakat Reed dalam pengobatan datang secara alami. Dia menyelesaikan kursus kedokteran dua tahun dalam satu tahun pada 1869. Dia mendapatkan gelarnya dalam usia 17 tahun dan masih menjadi mahasiswa termuda yang pernah lulus dari universitas kedokteran.

UVA tidak memiliki rumah sakit di kampusnya pada masa itu, jadi Reed pindah ke Bellevue Hospital Medical College di New York, di mana dia memperoleh gelar kedua.

Selama beberapa tahun berikutnya, dia magang dan bekerja di berbagai rumah sakit New York. Meski berusia 22 tahun, Walter Reed diangkat menjadi Dewan Kesehatan Brooklyn sebagai salah satu dari lima inspektur pada 1873.

Tahun berikutnya, dia bertemu istrinya dan mengatakan ingin melepaskan karier sipil untuk menjadi ahli bedah Angkatan Darat AS. Lembaga itu menurutnya menawarkan keamanan finansial dan kesempatan untuk bepergian. Dia pun menepati janji itu.

Sambil menjalankan tugas di beberapa pos militer seluruh negeri, Walter Reed kembali melanjutkan pendidikannya hingga mendalami bakteriologi dan patologi di di Universitas Johns Hopkins (JHU).

Beberapa tahun berikutnya, Reed berhasil menghasilkan beberapa penelitian medis epidemi terpenting. Terutama tentang penyebab dan penyebaran tifus dan demam kuning. Kedua penyakit ini merupakan masalah kesehatan besar bagi anggota layanan.

tempat screening pasien yang dilakukan Walter Reed dalam penelitian penanganan epidemi tifus dan demam kuning.KEMENTERIAN PERTAHANAN AS tempat screening pasien yang dilakukan Walter Reed dalam penelitian penanganan epidemi tifus dan demam kuning.

Baca juga: Ebola Jadi Epidemi Lagi, Kini Ada 7 Kasus dan 3 Kematian di Guinea

Walter Reed dan penyebab tifus

Pada paruh kedua 1800-an menurut Rand National Defense Research Institute, hampir 107.000 tentara yang bertempur dalam Perang Spanyol-Amerika 1898, 21.000 terjangkit tifus dan hampir 1.600 meninggal karenanya.

Sedangkan di seluruh AS, data sensus menunjukkan bahwa pada tahun 1860, sekitar 5,4 persen orang AS yang didiagnosis menderita demam tifoid kehilangan nyawa karena penyakit tersebut.

Sebagai perbandingan, pada 4 Februari 2021, WHO menempatkan tingkat kematian pandemi Covid-19 di AS sekitar 1,69 persen.

Pada 1890-an demam kuning di AS melanda negara bagian tenggara, dan merajalela di Havana, di mana pasukan bertempur dalam Perang Spanyol-Amerika (1898), dan harus menetap beberapa tahun sebagai bagian dari pasukan pendudukan.

Menurut data medis militer, lebih banyak tentara ini meninggal karena demam kuning dan penyakit lain daripada dalam pertempuran.

Pengalaman medis militer Walter Reed nyatanya membuatnya berharga dalam menemukan akar penyebab epidemi ini.

Pada akhir 1890-an, penelitiannya menemukan bahwa penyebab tifus sebagian besar menyebar melalui sanitasi yang buruk dan air minum yang tidak bersih. Walter Reed dan timnya juga mengungkapkan teknik diagnostik yang lebih baik, termasuk perlunya penggunaan mikroskop.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Wu Lien Teh, Dokter Malaysia-China Pelopor Masker Bedah

Walter Reed dan tonggak penting dalam etika medis

Pada 1900, Walter Reed ditunjuk mengepalai Komisi Demam Kuning untuk menyelidiki penyakit menular di Kuba. Mereka tahu demam kuning tidak berasal dari bakteri tertentu, tapi masih perlu mengidentifikasi bagaimana penularannya.

Para peneliti Angkatan Darat AS memusatkan perhatian mereka pada nyamuk, yang diketahui berada di balik penularan malaria. Mereka menggunakan sukarelawan Amerika dan Spanyol, dan mengembangkan 22 kasus lagi melalui eksperimen terkontrol.

Studi di kamp ini juga menandai pertama kalinya subyek tes menandatangani formulir persetujuan, momen yang menjadi tonggak penting dalam etika medis, untuk memastikan sukarelawan memahami potensi bahaya penelitian medis.

"Jika bukan karena pendekatan ilmiah Reed yang adil dan menyeluruh terhadap masalah dan kesalahpahaman tentang penyakit ini ... demam kuning mungkin akan berlanjut selama bertahun-tahun," tulis profil Walter Reed dalam Museum Kesehatan dan Kedokteran Nasional AS.

Tak satu pun dari relawan meninggal, tes membuktikan bahwa nyamuk membawa penyakit, dan agen penyakit itu sendiri dibawa dalam darah yang mereka tularkan.

Penelitian Walter Reed untuk penanganan epidemi tifus dan demam kuning menggunakan 22 sukarelawan Amerika dan Spanyol melalui eksperimen terkontrol. 
KEMENTERIAN PERTAHANAN AS Penelitian Walter Reed untuk penanganan epidemi tifus dan demam kuning menggunakan 22 sukarelawan Amerika dan Spanyol melalui eksperimen terkontrol.

Baca juga: Orgasme Perempuan, Putri Marie Bonaparte, Pelopor Studi Seksual Abad 20

Keterlibatan Walter Reed dalam Proyek Panama

Berkat tim dokter Walter Reed, penyakit itu, yang telah melanda Kuba selama 150 tahun, diberantas dari pulau itu dalam 150 hari.

AS dan negara-negara Karibia, Amerika Tengah dan Selatan lainnya juga mampu memadamkan demam kuning dengan cepat.

Pada 1937, vaksin demam kuning dikembangkan yang didistribusikan secara luas di antara anggota militer AS pada 1942.

Masih belum ada obat untuk penyakit ini, hanya vaksinasi untuk melawannya. Demam kuning masih lazim di daerah hutan Afrika dan Amerika Selatan.

Penemuan Reed juga membantu mendorong proyek besar lainnya, yakni pembangunan Terusan Panama. Demam kuning telah menghentikan pembangunan proyek ini, tetapi berkat pekerjaan Walter Reed, proyek itu akhirnya selesai pada 1914.

Sejak itu, kanal tersebut menjadi jalur vital untuk penyebaran Armada Pasifik AS dan perdagangan di seluruh dunia.

Sayangnya, kesehatannya sudah mulai menurun. Walter Reed meninggal karena peritonitis di Washington DC, pada 23 November 1902, setelah menjalani operasi usus buntu yang pecah.

Dia dimakamkan di Pemakaman Nasional Arlington dengan penghormatan militer penuh. Karena rasa hormat atas jasanya, nama Walter Reed diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Militer AS pada 1909.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah sakit tersebut akhirnya bergabung dengan Pusat Medis Angkatan Darat pada 1951 dan berganti nama menjadi kompleks Pusat Medis Angkatan Darat Walter Reed.

Karena jasanya dalam penanganan epidemi tifus dan demam kuning Walter Reed diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Militer AS pada 1909.KEMENTERIAN PERTAHANAN AS Karena jasanya dalam penanganan epidemi tifus dan demam kuning Walter Reed diabadikan sebagai nama Rumah Sakit Militer AS pada 1909.

Baca juga: Ternyata, Pelopor Kpop Dulunya Anak Metal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Biografi Raja Charles III, Pemimpin Kerajaan Inggris

Biografi Raja Charles III, Pemimpin Kerajaan Inggris

Internasional
9 Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Negara di Dunia

9 Makanan Khas Lebaran dari Berbagai Negara di Dunia

Internasional
15 Ucapan Lebaran atau Idul Fitri dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

15 Ucapan Lebaran atau Idul Fitri dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

Internasional
Alasan Kenapa Masjid Al-Aqsa Penting bagi Palestina dan Israel

Alasan Kenapa Masjid Al-Aqsa Penting bagi Palestina dan Israel

Internasional
Fungsi dan Tugas Dewan Juri dalam Pengadilan di Amerika Serikat

Fungsi dan Tugas Dewan Juri dalam Pengadilan di Amerika Serikat

Internasional
Profil Kim Jung Ae, Putri Kim Jong Un Berbalut Misteri, Spekulasi Suksesor

Profil Kim Jung Ae, Putri Kim Jong Un Berbalut Misteri, Spekulasi Suksesor

Internasional
5 Fakta Burundi, Negara Termiskin di Dunia, Diguncang Perang Saudara

5 Fakta Burundi, Negara Termiskin di Dunia, Diguncang Perang Saudara

Internasional
Link Live Streaming Shalat Tarawih Masjidil Haram Makkah untuk Ramadhan 1444 H/2023

Link Live Streaming Shalat Tarawih Masjidil Haram Makkah untuk Ramadhan 1444 H/2023

Internasional
Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Sejarah Hubungan Rusia dan China pada Masa Xi Jinping dan Putin

Internasional
Penjelasan Kenapa Bahasa Inggris Itu Susah bagi Penderita Disleksia

Penjelasan Kenapa Bahasa Inggris Itu Susah bagi Penderita Disleksia

Internasional
20 Tahun Invasi Amerika ke Irak: Sejarah dan Perkembangan Terkini

20 Tahun Invasi Amerika ke Irak: Sejarah dan Perkembangan Terkini

Internasional
Sejarah dan Asal-usul Kebaya, Warisan Banyak Budaya di Asia Tenggara

Sejarah dan Asal-usul Kebaya, Warisan Banyak Budaya di Asia Tenggara

Internasional
Profil Joseph Stalin, Pemimpin Brutal Uni Soviet

Profil Joseph Stalin, Pemimpin Brutal Uni Soviet

Internasional
Siapa Yevgeny Prigozhin Pendiri Grup Wagner, dan Hubungan dengan Putin

Siapa Yevgeny Prigozhin Pendiri Grup Wagner, dan Hubungan dengan Putin

Internasional
Penjelasan Mengapa Turkiye Rawan Gempa dan Bagaimana Mengatasinya

Penjelasan Mengapa Turkiye Rawan Gempa dan Bagaimana Mengatasinya

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com