Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Inspirasi Islam: Sultan Mehmed II, Perintahkan Tak Ubah Ornamen Kristiani di Masjid Hagia Sophia

Kompas.com - 08/05/2021, 16:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sultan Mehmed II adalah tokoh pemimpin Muslim era Turki Utsmani, yang membiarkan ornamen kristiani tetap terukir di Hagia Sophia yang difungsikan sebagai masjid.

Al Fatih dikenal memiliki sikap luhur dan mulia dalam menghargai pemeluk agama lain, dan hal ini ditunjukkan dalam menyikapi warisan bangunan Hagia Sophia yang menjadi ikon kultural di Turki.

Sultan Mehmed II lahir dengan nama Muhammad Al-Fatih pada April 1429 M atau Rajab 832 H, ia adalah sultan ke-7 pada masa kerajaan Ottoman.

Baca juga: Dituduh Tak Hormati Makam Muhammad Al Fatih, Wali Kota Istanbul Diselidiki

Menurut catatan sejarah, Al Fatih menjadi sultan Turki Utsmani pada 5 Februari 1451 di usia 22 tahun, setelah ayahnya, Sultan Murad II wafat.

Sebagaimana dikutib dari Mahyudin Yahya dan A Jelani Halimi dalam buku Sejarah Islam Penerbit Fajar Bakti 1997 halaman 404-408, bahwa sebelum menjadi Sultan ke-7 kerajaan Ottoman, Mehmed II menjadi gubernur Maghnisia di masa kepemimpinan ayahnya.

Di bawah kepemimpinan Sultan Mehmed II terdapat pelajaran menarik, yaitu sikap toleransi budaya.

Muhammad Farkhan Mujahidin, dosen Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menerangkan bahwa 2 tahun setelah kepemimpinan Sultan Mehmed II, pada 1453, kota Konstantinopel jatuh ke tangan Ottoman Empira (Khilafah Utsmaniyah)

Bangunan Hagia Sophia, saat itu kemudian dialihfungsikan menjadi masjid. Hagia Sophia adalah simbol kemenangan Islam atas Kristen Bizantium ketika itu.

Sultan Mehmed II secara pribadi membeli bangunan itu dan mewakafkan gedung itu untuk dijadikan sebuah masjid, sekaligus berubah nama menjadi Aya Sophia mosque.

Baca juga: [KISAH INSPIRASI ISLAM] Nabi Muhammad Penyayang Hewan Termasuk Anjing

Bunda Maria dan Yesus Kristus yang dilukiskan pada lengkung kubah utama Hagia Sophia. [Via Wikimedia Commons]Via Wikimedia Commons Bunda Maria dan Yesus Kristus yang dilukiskan pada lengkung kubah utama Hagia Sophia. [Via Wikimedia Commons]

Meskipun kekuasaan Islam dibawah Mehmed II telah menguasai Hagia Sophia, bangunan itu tetap dijaga keasliannya, ornamen kristiani tetap dipertahankan sebagai bentuk toleransi dan penghromatan.

Banyak hiasan kristiani di bangunan itu, seperti lukisan mozaik Bunda Maria yang ada di langit-langit bagian kubah utama.

Di bagian atas ada mozaik yang menggambarkan Kaisar Byzantium, Leo yang mencium kaki Yesus Kristus. Lalu, di kanan-kiri terdapat gambar Yesus Kristus, Bunda Maria, dan Malaikat Jibril.

Ornamen itu berdampingan dengan kaligrafi Muslim. Bagian atas ada ornamen kayu bulat besar tergantung dengan kaligrafi yang bertuliskan Allah dan Muhammad.

Sementara empat penjuru bangunan ada lafaz 4 khalifah, yaitu Abu Bakar, Ummar bin Khattab, Ustman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib. Ada juga kaligrafi Hasan dan Husain di samping.

Baca juga: [KISAH INSPIRASI ISLAM] Raja Abyssinia, Seorang Kristiani yang Lindungi Kaum Muslim dari Aniaya

Di antara kaligrafi Allah dan Muhammad, ada mozaik besar Bunda Maria dan Yesus Kristus yang dilukiskan pada lengkung kubah utama Hagia Sophia, atau dalam tradisi Katolik Orthodoks dan Ritus Timur mozaik berfigur ini disebut Theotokos.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com