Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KISAH INSPIRASI ISLAM] Nabi Muhammad Penyayang Hewan Termasuk Anjing

Kompas.com - 01/05/2021, 16:08 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KOMPAS.com - Salah satu kisah yang sangat menyentuh moral manusia sebagaimana ditunjukkan Nabi Muhammad SAW adalah kasih sayang beliau terhadap hewan.

Sikap Rasulullah SAW terhadap ciptaan Allah ini tidak semata-mata didasarkan pada hubungan horizontal sesama makhluk Allah, tetapi juga didasarkan pada hubungan vertikal kepada pencipta makhluk.

Alkisah, Nabi Muhammad pernah "menyelamatkan" seekor anjing yang sedang menyusui anak-anaknya.

Baca juga: [KISAH INSPIRASI ISLAM] Meneladani Sifat Umar bin Khattab

Ceritanya, ketika itu Nabi Muhammad dan pasukan umat Islam sedang dalam perjalanan dari Madinah menuju Mekkah saat misi Fathu Mekkah (pembebasan Kota Mekkah).

Di tengah perjalanan, Nabi Muhammad melihat ada seekor anjing betina sedang menggonggong dan menyusui anak-anaknya.

Seketika itu, beliau memerintahkan salah seorang sahabatnya untuk berdiri di dekat anjing tersebut.

Tujuannya adalah agar para tentara umat Islam tidak mengganggu anjing yang sedang menyusui itu, juga agar anjing tersebut tidak menggigit para tentara, sehingga masing-masing tentara dan anjing bisa terus melanjutkan aktivitasnya, tanpa saling mengganggu satu sama lain.

Bahkan karena sayangnya terhadap binatang, beliau tidak segan-segan menegur para sahabatnya yang berlaku aniaya, menyakiti, dan tidak memberi makan hewan peliharannya.

Baca juga: [KISAH INSPIRASI ISLAM] Raja Abyssinia, Seorang Kristiani yang Lindungi Kaum Muslim dari Aniaya

Sebagaimana dikisahkan dalam buku sejarah Arab kuno, orang-orang Arab jahiliyah kerap memasang cincin di leher unta, mencabuti bulu, dan memotong ekor. Bahkan, tak jarang mereka mengambil daging atau bagian tertentu dari tubuh hewan untuk dimasak.

Tindakan itu berlangsung saat hewan dalam kondisi hidup dan sadar. Rasulullah pun melarang perilaku buruk itu seperti halnya binatang buas yang memakan binatang lain dalam keadaan hidup.

Nabi Muhammad SAW melarang orang membebani hewan terlalu lama dan melampaui batas kemampuannya.

Rasulullah pun meminta agar tidak memberikan cap tanda pengenal pada binatang di mukanya, melainkan di bagian-bagian tubuh binatang yang tak terlalu lunak.

Akhlak mulia Rasulullah terhadap binatang itu mengilhami sahabat, saudara sepupu, sekaligus menantunya yaitu Ali bin Abi Thalib.

Baca juga: [Para Pemimpin Islam] Mehmed II Panglima Teladan Penakluk Konstantinopel

Beliau menasihati orang-orang supaya bersikap baik terhadap binatang-binatang, tak terkecuali hewan pengangkut.

Ia berpesan, “Berbaik hatilah pada binatang-binatang pengangkut; jangan lukai mereka dan jangan muati mereka dengan beban yang melebihi kemampuan mereka.”

Rasulullah juga melarang membunuh hewan tanpa alasan yang jelas. Beliau menyerukan agar tidak mengganggu hak-hak dan keberlangsungan hidup binatang.

Hal ini terlihat saat Rasulullah meminta sahabat mengembalikan telur burung yang baru menetas. Selain memberikan kesempatan hidup, Rasulullah berpandangan bahwa mengambil telur-telur itu bisa menyakiti induk mereka sebagaimana memisahkan anak-anak dari kasih sayang induknya.

Sikap dan perilaku Rasulullah terhadap binatang itu menunjukkan peran manusia sebagai khalifah, bahwa kekhalifahan manusia di muka bumi bukan hanya untuk kepentingan hidup sesama manusia tetapi juga untuk alam, mengatur dan memelihara hak-hak makhluk seperti binatang dan tumbuh-tumbuhan agar mereka tidak teraniaya oleh perbuatan manusia. 

Baca juga: Kiprah Laksamana Cheng Ho, Pimpin Armada Agung hingga Bawa Agenda Tersembunyi

*Artikel ini ditulis berdasarkan kisah yang diceritakan dosen UNS, Muhammad Farkhan Mujahidin, kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Persenjataan Hamas Semakin Banyak yang Justru Bersumber dari Israel

Internasional
Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Dari Mana Hamas Memperoleh Senjata?

Internasional
Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Perjalanan Hubungan Israel dan Iran, dari Sekutu Jadi Musuh

Internasional
Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Siapa Pemasok Terbesar Senjata untuk Israel?

Internasional
Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Apa Saja Jenis Persenjataan Militer Israel dan dari Mana Pasokannya?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com