Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KISAH INSPIRASI ISLAM] Raja Abyssinia, Seorang Kristiani yang Lindungi Kaum Muslim dari Aniaya

Kompas.com - 25/04/2021, 04:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Ada massa dalam sejarah Islam, di Mekah terjadi penganiayaan yang meningkat terhadap Muslim, pada awal nubuat Nabi Muhammad.

Sehingga, Nabi Muhammad menginstruksikan sekelompok dari umat untuk mencari perlindungan ke Abyssinia, yang diperintahkan oleh raja Kristen yang memiliki reputasi seorang pemimpin yang adil.

Menurut catatan sejarah Islam yang dilansir dari Al Arabiya English, Abyssinia, sebuah daerah Kristen yang sekarang dikenal di Ethiopia, diperintah oleh seorang raja yang adil dan adil yang dikenal sebagai Negus (Najasyi).

Melarikan diri dari tindakan penganiayaan, Muslim mencari tempat untuk beribadah dan menjalankan keyakinan mereka dengan damai.

Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad menasihati sekelompok Muslim untuk diam-diam berimigrasi ke Abyssinia, karena "raja mereka tidak akan mentolerir ketidakadilan."

Baca juga: [KISAH INSPIRASI ISLAM] Meneladani Sifat Umar bin Khattab

Tujuan utamanya adalah untuk memungkinkan rekan-rekannya menjalankan tugas agama mereka tanpa penyiksaan dan pelecehan.

Mereka melakukan perjalanan melalui Laut Merah dengan kapal sampai mereka mendarat di Afrika.

Kala itu adalah emigrasi pertama dalam Islam, menurut catatan sejarah. Ada sekitar 70 hingga 80 Muslim melakukan perjalanan ke Abyssinia.

Namun, para pemimpin Quraisy di Mekah bertekad untuk mengejar mereka, karena takut umat Islam akan membangun benteng bagi mereka di sana, jika orang Abyssinia masuk Islam.

Kaum Quraish mengirim delegasi ke Ethiopia dalam upaya membawa umat Islam kembali ke Mekah.

Baca juga: [Sejarah Islam] Perjalanan Unta dari Andalan Transportasi hingga Jadi Ikon Bangsa

Mereka meminta raja untuk mengusir mereka secepat mungkin, dengan alasan bahwa kaum Muslim "menciptakan" sebuah agama yang menentang agama mereka dan agama Najasyi.

Mereka juga menghujani para menteri dari Najasyi dengan hadiah, dalam upaya untuk mencari dukungan mereka. Dan mereka berhasil.

Para menteri meminta Najasyi untuk mengusir Muslim, tetapi dia menolak untuk menyerahkan mereka di tanahnya. Kaum Muslim dibawa menghadap raja, dan Jafar ibn Abi Thalib, sepupu nabi, dipilih untuk berbicara dengan Najasyi.

Dengan kefasihan dan kebijaksanaannya, Jafar berbicara kepada raja Abyssinia sambil berkata, “O Raja, kami adalah orang-orang yang tenggelam dalam ketidaktahuan, menyembah berhala, memakan bangkai yang tidak dikorbankan, melakukan kekejian, dan yang kuat akan melahap yang lemah."

"Demikianlah kami tetap dalam keadaan ini sampai Allah (The One True God) mengirim kami Nabi, dari tengah-tengah kami, yang garis keturunannya, kejujuran, dapat dipercaya, dan integritasnya kami ketahui."

Baca juga: Perempuan Berdaya: 7 Wanita Berpengaruh dari Zaman Keemasan Peradaban Islam

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com