Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Kereta Api di Dunia, Penemu dan Perkembangannya

Kompas.com - 02/04/2021, 16:00 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Berkembang jadi kereta listrik dan diesel

Kemajuan teknologi membuat kereta api terus berkembang, dari memakai tenaga uap kemudian listrik dan diesel.

Sejarah kereta api pertama di dunia menyebutkan, lokomotif kereta listrik pertama dibuat oleh seorang ahli kimia bernama Robert Davidson dari Skotlandia pada 1837.

Lokomotif listrik ini digerakkan dengan menggunakan baterai dan disebut sebagai lokomotif listrik dengan tenaga baterai pertama.

Robert Davidson kemudian membuat lokomotif yang lebih besar dan diberi nama Galvani.

Galvani bisa mengangkut beban seberat enam ton dengan kecepatan melaju sekitar enam kilometer per jam untuk jarak 2,4 kilometer.

William Dent Priestman lalu membuat desain pembakaran internal pada kereta api.

Tahun 1894 desain mesin William Dent Priestman mulai dibuat menjadi mesin dua poros.

Selanjutnya pada 1906 lokomotif bertenaga diesel dibuat oleh Rudolf diesel, Adolf Klose, dan produsen mesin uap Gebruder Sulzer.

Pada 1912 lokomotif bertenaga diesel pertama di dunia mulai beroperasi di jalur kereta api Winterthur di Swiss.

Baca juga: Sejarah Myanmar Disebut Negeri Seribu Pagoda

Perusahaan kereta api pertama yang layani penumpang

Dalam sejarah kereta api dari masa ke masa, nama Stockton and Darlington Railway berkontribusi besar sebagai perusahaan KA pertama yang melayani penumpang.

Dikutip dari Kompas.com pada 27 September 2018, ide pengembangan ini berawal dari George Stephenson yang ingin membantu ayahnya di tambang.

Lalu pada 27 September 1825, kereta yang dikembangkan Stepenshon memulai debutnya.

Kereta ini menggunakan lokomotif uap menggunakan jalur rel sepanjang 42 kilometer.

Jalur tersebut dibangun antara Darlington dan Stockton, kemudian dari Darlington menuju Inggris Utara.

Jalur yang awalnya digunakan untuk menghubungkan tambang batu bara menuju kapal yang berlayar di laut, akhirnya juga bergungsi untuk mengangkut penumpang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com