Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Myanmar Disebut Negeri Seribu Pagoda

Kompas.com - 01/04/2021, 22:43 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Sekitar 700 tahun yang lalu, ketika penjelajah Marco Polo melewati Myanmar, satu kota menarik perhatiannya dengan ditemukannya Kerajaan Pagan.

Kerajaan Burma pertama tersebut berlangsung dari abad ke-9 hingga ke-13 dan memiliki pengaruh Buddha yang kuat.

Ada sekitar 10.000 kuil dan bangunan keagamaan dibangun di ibu kota pada masa itu, seperti yang dilansir dari Earth Observatory

Baca juga: 43 Anak-anak Tewas di Myanmar, Korban Kejahatan Junta Militer

Polo terpesona oleh banyaknya menara yang menghiasi pemandangan, dengan mengatakan bahwa pagoda tersebut menjadikan kota itu "salah satu pemandangan terbaik di dunia".

Berangkat dari banyaknya pagoda hingga mencapai ribuan, menjadi sejarah Myanmar dijuluki Negeri Seribu Pagoda.

Meski, di pertengahan abad ke-13, Kerajaan Pagan runtuh karena invasi bangsa Mongol.

Baca juga: Sepanjang Maret, Aparat Myanmar Gerebek dan Tembaki Sejumlah Rumah Sakit

Banyak kuil dan pagoda di kota itu runtuh karena serangan berulang serta bencana alam, yang kebanyakan gempa bumi.

Namun, lebih dari 3.000 bangunan dan reruntuhan bersejarah masih berdiri hingga saat ini, menjadikan Pagan salah satu situs arkeologi paling mengesankan di Asia.

Salah satu bangunan paling terkenal dan indah adalah Pagoda Ananda, kadang-kadang disebut sebagai "Biara Westminster di Burma".

Baca juga: 9 Etnis Minoritas Utama Myanmar yang Selalu Disisihkan Junta Militer

Dibangun sekitar 1105, pagoda ini adalah salah satu kuil Pagan yang terbesar dan terawat.

Pagoda Ananda adalah pusat dari salah satu festival terbesar kota, yang merayakan kehidupan tradisional para petani dengan gerobak sapi yang dihias.

Zona Arkeologi Kerajaann Pagan terletak di sebelah Sungai Irrawaddy yang juga dikenal sebagai Ayeyarwady, jalur air utama yang mengalir di Myanmar.

Baca juga: Covid-19 Kembali Mewabah di Perbatasan dengan Myanmar, China Tindak Keras Penyeberangan Ilegal

Pada abad ke-13, Kerajaan Pagan menguasai sungai dan transportasi, yang membantu mereka menguasai negeri lebih jauh, menurut sejarah Myanmar. 

Saat ini, sungai merupakan jalan penting untuk transportasi komersial dan membantu menyediakan area subur untuk pertanian di Myanmar. Sungai ini juga merupakan rumah bagi lumba-lumba Irrawaddy yang terancam punah.

Pada era modern, lebih dari 500.000 orang mengunjungi Pagan setiap tahun. Pada 2019, kawasan itu dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO untuk mempromosikan pelestarian kuil dan reruntuhan Buddha bersejarah.

Baca juga: Myanmar di Ambang Perang Saudara Berskala Besar, Dewan Keamanan PBB Diminta Bertindak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Siapa Kelompok-kelompok Pro-Israel di AS?

Internasional
Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Mengenal Kelompok-kelompok Pro-Palestina di AS

Internasional
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Mengapa Israel Menyerang Kota Isfahan di Iran?

Internasional
Apa Status Palestina di PBB?

Apa Status Palestina di PBB?

Internasional
Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Alasan Mogok Kerja Para Dokter di Kenya

Internasional
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Asia Tenggara Jadi Tujuan Utama Perdagangan Sampah Impor Ilegal

Internasional
Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Junta Myanmar Dituding Pakai Warga Rohingya sebagai “Perisai Manusia”

Internasional
Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Mengapa Banyak Sekali Tentara Rusia Tewas di Ukraina?

Internasional
Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Kecerdikan dan Kegigihan Hamas dalam Memperoleh Senjata

Internasional
Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Sosok Uskup Korban Penusukan Dalam Aksi Terorisme di Australia

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com