KOMPAS.com - Presiden Suriah saat ini, Bashar al-Assad adalah putra dari presiden sebelumnya, Hafez al-Assad. Ia menjalani pemerintahan brutal warisan ayahnya.
Menurut, catatan biografi Bashar al-Assad, awalnya tidak berniat memasuki kehidupan politik, apalagi menjadi presiden Suriah. Namun, desakan ayahnya mengubah jalan pikirannya.
Saat itu, masih ada harapan Bashar al-Assad akan menjadi tokoh yang mengubah Suriah lebih maju pada abad ke-21, nyatanya ia mengikuti jejak ayahnya dan mendorong Suriah pada kemelut Perang Saudara yang mematikan.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Ferdinand de Lesseps, Inisiator Pembangunan Terusan Suez
Lahir pada 11 September 1965, Bashar al-Assad adalah putra kedua dari Hafez dengan istrinya, Anisa.
Bashar tumbuh dengan pribadi pendiam, di bawah bayang-bayang saudaranya yang lebih dinamis, Bassel al-Assad, seperti yang dilansir dari History.
Ia belajar di Sekolah Arab-Perancis, al Hurriya di Damaskus, yang membuatnya berbicara bahasa Inggris dan Perancis dengan lancar.
Dia lulus dari sekolah menengah pada 1982, dan melanjutkan studi kedokteran di Universitas Damaskus, yang lulus pada 1988.
Dia melakukan praktik dalam bidang oftalmologi di rumah sakit militer Tishreen di luar Damaskus. Kemudian, pindah ke Rumah Sakit Mata Barat di London, Inggris pada 1992.
Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Joseph Priestley, Pendeta yang Jadi Ilmuwan Penemu Oksigen
Bashar menjalani kehidupan sebagai mahasiswa kedokteran, dan tidak berniat memasuki kehidupan politik. Saat itu, ayahnya telah merawat Bassel, kakaknya sebagai presiden masa depan.
Namun pada 1994, Bassel tewas dalam kecelakaan mobil, dan Bashar dipanggil kembali ke Damaskus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.