TOKYO, KOMPAS.com - Operator Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi, Rabu (4/10/2017), mendapat izin lagi untuk mengaktifkan lagi dua reaktor di Jepang.
Izin itu diberikan untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir terjadi kebocoran setelah dihantam tsunami pada 2011. Kecelakaan nuklir itu yang terburuk dalam beberapa dekade.
Menurut The Guardian, regulator nuklir Jepang, Rabu, telah memberikan sebuah persetujuan awal kepada Tokyo Electric Power (Tepco) untuk mengoperasikan lagi dua reaktor di Kashiwazaki-Kariwa (PLTN), yang terbesar di dunia .
Pembangkit listrik yang terdapat di prefektur Niigata itu berhenti beroperasi sejak bencana tsunami yang menyebabkan kebocoran.
Beberapa PLTN lainnya di pesisir Jepang yang terkena gempa berkekuatan 9,0 pada skala Richter, Maret 2011 rusak atau bocor tak saja oleh getaran gempat tetapi oleh tsunami besar.
Baca: Air Radioaktif Fukushima Bocor Lagi, 6 Pekerja Terpapar
Tsunami ketika itu merusak sistem pendingin reaktor di PLTN Fukushima di wilayah timur laut Jepang. Akibat kerusakan itu, reaktor mengeluarkan radiasi.
Bencana kerhancuran reaktor di Fukushima yang mengeluarkan radiasi itu merupakan sebuah bencana nuklir paling berbahaya sejak Chernobyl pada 1986.
Kantor berita Perancis, AFP, melaporkan, TEPCO mengantungi persetujuan keselamatan karena otoritas menilai kedua reaktor tersebut memenuhi standar keselamatan lebih ketat yang diberlakukan usai bencana itu.
Namun, TEPCO masih membutuhkan persetujuan warga setempat untuk menghidupkan kembali reaktor, dan hal itu bisa memakan waktu lama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.