Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maldonado Jadi Pusat Kehebohan di Argentina, Siapa dan di Mana Dia?

Kompas.com - 28/08/2017, 06:49 WIB

BUENOS AIRES, KOMPAS.com - "Di mana Santiago Maldonado?" begitulah pertanyaan yang diulang-ulang dengan nada kemarahan oleh para pengguna media sosial di Argentina.

Maldonado sat ini menjadi orang yang paling dicari di Argentina setelah hilang dalam aksi unjuk rasa hak suku asli pada awal Agustus di tanah milik perusahaan mode asal Italia, Benetton.

Menteri Kemanan Nasional, Patricia Bullrich, dalam sebuah acara TV, Sabtu (26/8/2017) malam waktu setempat, sampai perlu menegaskan keyakinannya: polisi tidak terlibat dalam hilangnya pria berusia 28 tahun tersebut.

Para saksi mata menyatakan melihat Maldonado ditangkap saat unjuk rasa di Provinsi Patagonia, di selatan Argentina dan setelah itu tak pernah terlihat lagi. Namun, polisi sudah membantahnya.

"Polisi tidak sama lagi dengan yang 40 tahun lalu," jelas Bullrich, merujuk pada masa-masa pemerintahan diktator militer di negara itu.

Para pegiat hak asasi memperkirakan 30.000 orang “hilang” di bawah junta militer Argentina yang brutal dari tahun 1976 sampai 1983.

Baca: Gadis 16 Tahun Disodomi Lalu Dibunuh, Picu Unjuk Rasa Nasional

Bullrich juga meminta agar rakyat tidak menjadikan kasus hilangnya Maldonado untuk “pertarungan politik” dengan mengatakan bahwa pemerintah dan kelompok pegiat hak asasi bekerja sama untuk menemukan kebenarannya.

Namun sejarah tentang hilangnya para pembangkang politik di negara itu membuat kasus Maldonado menjadi bahan pembicaran sehari-hari.

Pemerintah Argentina menawarkan hadiah yang sekitar 30.000 dollar AS atau Rp 400 juta untuk informasi tentang keberadaannya.

Tentang Santiago Maldonado

Saudara pria Maldonado menegaskan “dia bukan militan atau pegiat” namun bersimpati kepada isu yang diangkat para pengunjuk rasa.

Santiago Maldonado adalah seorang pengrajin seni yang kerap bepergian.Facebook/BBC Santiago Maldonado adalah seorang pengrajin seni yang kerap bepergian.
Sebagai seorang pengrajin seni, Maldonado sering bepergian dan yang terakhir dia pindah ke kota para seniman El Bolson di Patagonia.

Di kota itu dia hidup bersama dengan sekelompok orang lainnya dalam sebuah komunitas perpustakaan.

Kini dia menjadi lambang dari berbagai konflik di Argentina, baik itu menyangkut hak-hak suku asli mapun tindakan represi pemerintah.

Sebuah mural atau lukisan dinding raksasa sudah dibuat di kota asal orang tuanya di Provinsi Buenos Aires.

Baca: Minta Naik Gaji, Militer Argentina Unjuk Rasa

"Saya tidak bisa melihat wajah putra saya di bendera atau mural," kata ayahnya dalam wawancara dengan koran Nación.

"Mohon biarkan dia muncul kembali. Di mana dia? Apa yang telah mereka lakukan padanya?"

Anggota keluarga Maldonado sudah bersedia memberi contoh darah dan ludah untuk dicocokkan dengan darah dan rambut yang ditemukan di satu mobil polisi.

Banyak yang mempertanyakan

Mantan presiden Cristina Fernández de Kirchner – yang kini menjadi pemimpin kubu oposisi – juga  ikut mengangkat isu ini, yang menghangat menjelang putaran pertama pemilihan parlemen.

"Santiago harus muncul kembali. Dan dia harus muncul kembali dalam keadaan hidup," seperti ditulisnya di Twitter.

Namun yang terjadi pada 1 Agutus 2017, saat Santiago Maldonado hilang, masih juga belum jelas dan banyak yang mempertanyakannya.

"Saya Mariana. Saya di rumah, bangun pagi dan saya ingin tahu, di mana Santiago Maldonado?" seperti salah satu pesan di Facebook, Minggu (28/8/2017).

Menteri Bullrich awalnya mengatakan tidak ada bukti bahwa Maldonado ikut unjuk rasa di Cushamen itu karena “semua orang mengenakan penutup kepala”.

Namun seorang saksi mata mengaku melihatnya bersama sekelompok orang lain yang menyeberang sungai untuk lari dari polisi, yang disebut melepas tembakan peluru karet.

Kelompok Ibu Plaza De Mayo – yang berkampanye untuk anak-anak yang hilang pada masa diktator militer Argentina- ikut unjuk rasa mencari Santiago Maldonado di Buenos Aires.EPA via BBC Kelompok Ibu Plaza De Mayo – yang berkampanye untuk anak-anak yang hilang pada masa diktator militer Argentina- ikut unjuk rasa mencari Santiago Maldonado di Buenos Aires.
Tapi ada pula saksi lain yang berpendapat dia tidak menyeberang sungai. "Kami melihat dia berada di atas pohon, tidak menyeberang sungai," kata Soraya Maicono, salah seorang pengunjuk rasa suku Mapuche kepada situs berita Infobae.

"Sejak itu, kami tidak melihatnya lagi," tambah Maicono, yang mendengar bahwa Maldonado sudah ditangkap.

Bagaimanapun para saksi mata menolak untuk memberi kesaksian di pengadilan sehingga pihak berwenang tidak mendapat bantuan dalam melakukan penyelidikan.

Baca: Wanita-wanita Telanjang Dada Gelar Unjuk Rasa di Buenos Aires

Unjuk rasa suku Mapuche terkait dengan 900.000 hektar tanah yang kini dimiliki oleh perusahaan mode Benetton asal Italia namun warga Mapuche menegaskan hak turun temurun atas tanah yang selama ini mereka gunakan untuk menggembalakan domba.

Pekan pertama Agustus, aksi unjuk rasa digelar di ibukota Buenos Aires untuk meminta kepulangan Santiago Maldonado dan pekan lalu berlangsung juga unjuk rasa serupa di kota La Plata namun diwarnai kekerasan karena seorang pengunjuk rasa melempar bom botol ke gedung Senat daerah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com