Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Kekerasan di Selatan Meksiko, Jasad-jasad Terpotong Teronggok di Jalan

Kompas.com - 22/11/2016, 16:24 WIB

ACAPULCO, KOMPAS.com - Setidaknya 24 orang tewas dalam serangkaian insiden kekerasan yang terjadi di wilayah selatan Meksiko, di negara bagian Guerrero, pada akhir pekan lalu.

Pada beberapa jasad para korban tersebut pun ditemukan bekas tanda-tanda penganiayaan.

Seperti diberitakan AFP, Selasa (22/11/2016), otoritas setempat menemukan sembilan jasad, yang lima di antaranya terpotong-potong, di sebuah ruas jalan.

Aparat keamanan mengungkapkan data itu pada Senin waktu setempat, setelah penemuan jasad dua pelaut yang ditemukan di tempat lain di negara bagian itu, pada akhir pekan.

Menanggapi kondisi ini, Jurubicara pihak keamanan negara Roberto Alvares menyebutkan, Gubernur negara bagian Guerrero, mengadakan pertemuan darurat dengan komandan militer dan polisi.

Dalam pertemuan itu ditekankan tentang pentingnya penguatan aspek keamanan di wilayah tersebut.

Roberto Alvarez mengungkapkan hal itu dalam wawancara dengan jaringan televisi lokal Meksiko. 

"Pada sembilan jasad laki-laki ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan. Seluruh mayat itu ditemukan pada Minggu malam, di jalan antara Kota Tixtla dan Atliaca, di Guerrero."

Demikian bunyi pernyataan tertulis departemen keamanan setempat. 

Sementara itu, sejumlah petugas dari kejaksaan daerah setempat menemukan empat mayat dalam kondisi terikat di bagian tangan dan kaki.

Juga ditemukan lima plastik sampah besar berisi potongan tubuh manusia. 

Lima jasad terpotong dalam plastik sampah tersebut pun tak utuh seluruhnya. Ada beberapa bagian tubuh yang tercecer di luar kantong.

Informasi itu disampaikan Komandan Kepolisian Kota Tixtla, yang meminta namanya tak disebutkan demi alasan keamanan.

Menurut dia, aparat berwajib saat ini tengah melakukan upaya pengidentifikasian jasad para korban. 

Hampir bersamaan dengan itu, 10 orang tewas di sebuah resort di Acapulco, Guerrero. Mereka trwas dalam peristiwa berdarah akhir pekan lalu.

Di antara para korban ada dua anggota Angkatan Laut Meksiko. Demikian dikatakan Roberto Alvarez Heredia, Jurubicara bidang ekamanan di Negara bagian Guerrero.

Selama bertahun-tahun wilayah di selatan Meksiko ini memang dilanda kekerasan terkait persaingan kartel obat bius.

Kekerasan antar kelompok marak terjadi, seiring berkembangnya perdagangan ganja, dan opium di wilayah terpencil sekitar pegunungan di negara bagian itu.

Para anggota geng bertempur untuk memperebutkan rute penyaluran obat-obatan terlarang di sana. 

Selama ini, Acapulco, adalah salah satu destinasi kelas atas bagi para artis Hollywood menghabiskan akhir pekan mereka.

Namun sekarang, kondisi itu dikotori dengan predikat baru sebagai Ibu Kota "kasus pembunuhan" di Meksiko.

Data menunjukkan ada 111 pembunuhan untuk setiap 100.000 penduduk, tahun lalu.

Bahkan, kekerasan itu tak hanya dialami warga sipil. Bulan September lalu, pejabat tinggi di Kepolisian Guerrero dan teman wanitanya ditusuk hingga tewas di Acapulco.

Lebih dari 170.000 orang terbunuh dan 28.000 dilaporkan hilang di Meksiko, sejak pemerintahan setempat meluncurkan serangan militer besar-pada perdagangan narkoba, tahun 2006.

Data itu belum mencakup jumlah orang yang tewas oleh geng narkoba dan organisasi kejahatan lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com