Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Tidak Boros, Perusahaan Inggris Ciptakan Gelang Kejut

Kompas.com - 21/05/2016, 09:17 WIB

LONDON, KOMPAS.com – Salah  satu perusahaan Inggris tengah menggagas penghematan dengan gelang kejut yang bisa menyengat para nasabah bank jika menghabiskan uang secara berlebihan.

Perusahaan bernama Intelligent Environment meluncurkan sebuah platform yang dapat menyambungkan gelang Pavlok bertegangan 225 volt ke sebuah rekening bank.

Jika dana yang ada dalam rekening jumlahnya kurang dari yang disepakati, maka gelang akan menyengat, seperti dilaporkan BBC, Jumat (20/5/2016).

Hal yang sama berlaku untuk alat pengukur pintar Nest yang berfungsi menurunkan suhu panas dan menghemat tagihan energi jika Anda kekurangan dana.

Belum ada bank yang mengumumkan bahwa mereka akan menawarkan platform Interact IOT (Internet of Things) ini bagi para pelanggan.

Namun, perusahaan Intelligent Environment sudah membuat daftar yang berisi sejumlah bank di Inggris untuk dijadikan mitra platform daring (sistem jaringan) banking yang ada.

Pilihan

Kepala Eksekutif David Webber mengatakan, gagasan itu adalah pilihan konsumen.

"Ini adalah tentang bagaimana kita bereaksi terhadap perubahan kesejahteraan keuangan Anda," katanya.

"Jika Anda memiliki kemauan kuat, itu hebat. Tidak semua orang memilikinya."

Dia menolak gagasan bahwa konsep ini terlalu mengontrol.

"Jika Anda pulang dan memutuskan Anda mampu untuk bisa menjadi lebih hangat Anda dapat mengubahnya kembali lagi," kata Webber berbicara soal alat pengukur pintar "mode ekonomi" untuk pemanas rumah.

Fungsi "kejut" dari gelang Pavlok ini juga bisa dinonaktifkan, tambah Webber.

Dia mengakui, hal itu memang "sembrono" namun dirinya mengatakan konsepnya telah terbukti.

Webber mengatakan dirinya yakin bahwa Internet of Things – perangkat yang terhubung untuk berkomunikasi satu sama lain seperti dengan pemiliknya – akan  menjadi industri lanskap yang dinamis.

"Saya pikir Internet of Things akan menjadi transformasional seperti tablet dan ponsel pintar yang jumlahnya sedikir beberapa tahun lalu," katanya.

"Saya rasa keterkaitan perangkat akan mengubah cara kita berpikir dan mengatur apakah itu mobil kita atau hal-hal lain rumah kita.

"Mungkin Anda bisa menggunakan platform semacam ini misalnya, jika Anda tengah kekurangan uang, maka Anda lebih baik membeli mobil murah, ketimbang memilih membeli mobil mewah," tambah Webber, yang bersikeras bahwa platform itu aman.

Risiko keamanan

Namun, Prof Alan Woodward, ahli keamanan dunia maya dari Universitas Surrey, mengatakan makin banyak perangkat yang terhubung, makin besar risiko kelemahan keamanan.

"Interaksi rumit antara berbagai sistem hampir pasti akan menyebabkan kelemahan keamanan yang tidak diinginkan," katanya.

"Saya tahu teknologi ini dikembangkan dengan niat yang baik, tapi secara tidak langsung mereka telah melapisi jalan menuju neraka.

"Hanya karena Anda bisa menghubungkan perangkat secara massal, tapi tidak berarti Anda harus melakukannya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com