Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Aktivis Argentina Temukan Bayi Ke-118 Korban Penculikan

Kompas.com - 07/11/2015, 22:27 WIB
KOMPAS.com — Kelompok "Para nenek Plaza de Mayo" di Argentina mengatakan, mereka telah menemukan cucu dari salah seorang pendiri kelompok ini yang dulu diculik oleh rezim militer.

Junta militer, yang berkuasa tahun 1970-an, telah menculik ratusan bayi atau anak-anak dari para orangtua yang dianggap berhaluan komunis.

Bayi-bayi itu kemudian diserahkan kepada orang lain agar tidak terpengaruh ajaran komunis orangtuanya.

Martin, begitu nama bayi korban penculikan itu, adalah cucu dari Delia Giovanola, salah seorang pendiri kelompok yang sejak awal mengampanyekan pengungkapan kasus penculikan ratusan bayi itu.

Kelompok "Para nenek Plaza de Mayo" dibentuk pada 1977 oleh ibu-ibu yang berusaha menyatukan kembali para keluarga dengan anak-anaknya yang diambil paksa oleh junta militer.

Nama "Plaza de Mayo" adalah nama alun-alun di pusat kota Buenos Aires, tempat mereka menggelar unjuk rasa selama bertahun-tahun.

Bayi itu bernama Martin

Martin adalah bayi ke-118 yang berhasil diidentifikasi oleh kelompok ini. Awal September lalu, mereka mampu mengidentifikasi seorang bayi ke-117 yang diculik dari orangtuanya, dengan menggunakan tes DNA.

Kedua orangtua Martin, yaitu Jorge Oscar Ogando dan Stella Maris Montesano, termasuk dalam daftar "orang hilang" di Argentina. Sampai sekarang, jasadnya belum ditemukan.

Adapun Martin, pria kelahiran 1976, telah 15 tahun tinggal di luar negeri. Dia dan Giovanola telah melakukan percakapan melalui pesawat telepon.

Namun, temuan ini sangat terlambat bagi saudara perempuan Martin, yaitu Virginia Ogando, yang mati bunuh diri pada 2011 lalu.

Menurut Giovanola, Virginia sangat merindukan kesempatan untuk bertemu Martin, saudara lelakinya itu. Virginia sendiri berusia tiga tahun ketika dipisahkan dari orangtuanya.

"Bagaimanapun, saya sekarang gembira sekali. Saya berpikir temuan ini berkat campur tangan cucu saya, Virginia," kata Giovanola dalam jumpa pers di ibu kota Argentina, Buenos Aires.

Penculikan secara sistematis

Sedikitnya 30.000 orang dibunuh selama junta militer berkuasa di Argentina antara 1976 dan 1983.

Adapun pemimpin kelompok "Para nenek Plaza de Mayo", Estela de Carlotto, pada tahun lalu berhasil bertemu dengan cucunya yang hilang.

Pada tahun 1976, Jenderal Jorge Videla merebut kekuasaan, kemudian menangkap dan membunuh ribuan lawan politiknya.

Pada 1983, kekuasaan junta militer berakhir dan kekuatan sipil kembali berkuasa di Argentina.

Mulai saat itu pula, investigasi digelar atas dugaan pelanggaran hak asasi selama rezim militer berkuasa.

Lima tahun lalu, Videla dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas kasus-kasus pembunuhan selama dia berkuasa.

Pada 2012, Videla dijatuhi hukuman pidana penjara50 tahun karena terbukti mengetahui penculikan secara sistematis terhadap ratusan bayi dari tahanan politik sayap kiri.

Videla kemudian meninggal dunia di ruangan selnya pada usia 87 tahun karena sebab alamiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com