Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Basmi Universitas Palsu yang Tawarkan Ijazah

Kompas.com - 10/06/2015, 15:05 WIB
KOMPAS.com - Pemerintah Inggris tengah melancarkan upaya pemberantasan universitas-universitas palsu di dunia maya yang menawarkan ijazah.

Langkah ini diambil menyusul temuan bahwa sedikitnya 190 universitas menawarkan ijazah palsu di dunia maya. Universitas-universitas itu mengaku institusi mereka terdaftar di Inggris, nyatanya tidak.

"Ini akan membantu melindungi reputasi Inggris sebagai penyedia pendidikan berkualitas tinggi," kata Menteri Universitas dan Ilmu Sains Inggris, Jo Johnson.

Johnson mengatakan pemerintah telah membentuk Pemeriksaan Data Pendidikan Tinggi (HEDD) sejak empat tahun lalu untuk memverifikasi ijazah pelamar kerja dan pelamar program pascasarjana.

Lembaga itu dibentuk demi "mengungkap organisasi tidak bermoral dan menghapus situs yang menyesatkan”.

"Tindakan tersebut diambil untuk kepentingan semua universitas sah dan para mahasiswa," kata Johnson.

Tahun lalu, BBC mendapati penawaran ijazah dari Universitas Kent di internet seharga 500 poundsterling (Rp 10,2 juta). Melalui penelusuran BBC, terungkap bahwa ijazah itu ditawarkan sebuah situs di China yang menjual ijazah dari lusinan institusi pendidikan di Inggris.

“Penipuan ijazah adalah masalah yang serius. Pada kuartal pertama tahun ini saja kami menambahkan 42 institusi palsu dalam bank data, dan terdapat ribuan ijazah palsu dalam peredaran,” kata direktur layanan bisnis di HEDD, Jayne Rowley.

Berdasarkan pemantauan lembaganya, Rowley mengatakan universitas-universitas palsu itu awalnya tampak kredibel. Bahkan, mereka mengikuti tampilan situs-situs asli, menyediakan informasi dari panduan pendidikan, hingga memajang kata sambutan dari pengajar dan testimoni mahasiswa.

“Para pendaftar yang polos bisa tertipu hingga ribuan pound untuk mendapatkan selembar sertifikat yang tidak ada nilainya,” kata Rowley.

Rowley pun mewanti-wanti, “Bila Anda ditawarkan ijazah dengan upaya dan biaya yang minimal, Anda harus mempertanyakan keasliannya.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com