"Kami berterima kasih atas simpati yang diberikan Netanyahu tapi kami adalah warga Denmark. Kami memang Yahudi tapi kami warga Denmark. Dan teror tak akan membuat kami pindah ke Israel," kata juru bicara komunitas Yahudi Denmark, Jeppe Juhl.
"Kami memahami kekhawatiran terkait nasib kami dan kami menghargai itu. Namun, kami adalah warga Denmark dan tetap akan tinggal di Denmark. Jika kami harus pindah ke Israel maka itu karena sebab-sebab lain," tambah Juhl.
Sebelumnya, pada Minggu (15/2/2015), PM Netanyahu mendesak warga Yahudi Eropa untuk pindah ke Israel setelah seorang pria Yahudi tewas di luar sebuah sinagoga di Kopenhagen dalam serangan ganda yang terjadi di ibu kota Denmark itu.
"Israel adalah rumah kalian. Kami sedang bersiap dan menyerukan penerimaan imigrasi massal dari Eropa," kata Netanyahu dalam pernyataan resminya.
Sekitar 8.000 warga Yahudi tinggal di Denmark, sebagian besar dari mereka berada di Kopenhagen dengan komunitas kecil di kota Aarhus dan Odense. Demikian catatan Komunitas Yahudi Denmark.
Selama konflik Gaza pada Agustus tahun lalu, sebuah sekolah Yahudi di Kopenhagen, Carolineskolen, diserang dengan pelemparan batu dan coretan grafiti yang dilakukan kelompok anti-Yahudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.