Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Rombongan Wartawan Kecelakaan di Mekkah, Satu Orang Tewas

Kompas.com - 14/10/2014, 09:16 WIB


MEKKAH, KOMPAS.com
- Innaa Lillaahi wa innaaa ilaihi raaji'uun. Kabar duka menyelimuti keluarga besar Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi. Minggu (12/10/2014) dinihari, tim Media Center Haji (MCH) Madinah yang baru selesai umrah mengalami kecelakaan lalu lintas, 25 kilometer sebelum masuk kota Madinah.

Akibat kejadian ini, sopir tim MCH Madinah, Lukmanul Hakim Yaqub, meninggal dunia tak lama setelah mendapatkan pertolongan medis awal di RS Bir Ali Madinah. Sedangkan delapan orang jurnalis mengalami luka ringan. Lukman telah dimakamkan di Pemakaman Baqi, Madinah, Senin (13/10/2014), selepas shalat dzuhur.

Belum diperoleh informasi detail terhadap penyebab kecelakaan tersebut. Namun, penuturan dari wartawan yang berada di mobil tersebut, kecelakaan berawal dari olengnya mobil ke arah kiri.

"Mobil melaju dengan kecepatan sekitar 100 km/jam, tiba-tiba oleng ke kiri sampai masuk ke pasir-pasir. Setelah itu dibanting lagi ke kanan akhirnya oleng dan terbalik dengan posisi kepala menghadap ke arah belakang," kata Aries Wicaksena dari Media Indonesia.

Sesaat setelah mobil terbalik dan sebagian wartawan keluar lewat kaca belakang yang pecah, tiba-tiba datang mobil sedan dari arah berlawanan yang menghantam sisi depan mobil, tepatnya di bagian sopir.

Setelah kejadian, polisi segera mengevakuasi Lukmanul Hakim dan wartawan Metro TV, Idham Sammana, ke RS Bir Ali Madinah. Penumpang yang lain dievakuasi menggunakan ambulance milik PPIH Arab Saudi menuju Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Madinah.

Belakangan diperoleh informasi bahwa Lukman meninggal dunia sesaat setelah sampai di rumah sakit. Sedangkan Idham Sammana mengalami luka di bagian kepala. Adapun tujuh jurnalis lain relatif baik kondisinya.

Para jurnalis yang selamat dalam insiden ini adalah Dodo Murtadlo (kemenag.go.id), Idham Sammana-Nur Budi Hariyanto (Metro TV), Iwan Malik-Iwan Manaf (RCTI), Elvan Dani Sutrisno (Detik.com), Dolly Ramadhan (Sindo Trijaya FM), dan Aries Wicaksena (Media Indonesia).

Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin merespon cepat atas musibah ini. “Saya sudah instruksikan agar keluarga almarhum diberi santunan. Selain itu, agar klaim asuransinya bisa segera diurus,” katanya, di Jakarta.

Dalam akun twitternya, Menag telah mengunggah foto bersama dengan almarhum Lukmanul Hakim Yakub, sopir Tim Media Center Haji yang meninggal karena kecelakaan saat perjalanan menuju Madinah.

“Foto itu mengingatkan saya akan beberapa saat mengenalnya sebagai anak muda yang periang. Selamat berpulang, Allahummahtimlahuu bikhusnil khatimah,” ujar Menag saat dikonfirmasi tentang foto dirinya dengan almarhum.

Menag juga merasa sangat terkejut saat memperoleh kabar telah terjadi kecelakaan yang dialami Tim Media Center Haji dalam perjalanan ke Madinah.

“Dia wafat saat bertugas mengantar teman-teman wartawan yang juga sedang bertugas meliput penyelenggaraan ibadah haji. Semoga almarhum wafat sebagai syahid, dimana surga telah menanti kepulangannya,” lanjut Menag.

Usai salat dzuhur, Senin (13/10/2014), rombongan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), termasuk awak MCH, mengiring pemakaman Lukman di pemakaman Baqi, tepat disamping Masjid Nabawi.

Usai disalatkan ‎oleh ribuan jamaah selepas salat dhuhur di Masjid Nabawi, Madinah, jenazah langsung dipanggul menuju makam Baqi. Puluhan orang berebut memanggul jenazah, kemudian berjalan menanjak memasuki gerbang pemakaman Baqi.

Pemakaman Baqi terletak di sudut kiri depan Masjid Nabawi atau berada di sebelah kiri Imam. Masih berada di kompleks masjid termegah di Kota Nabi ini.

Begitu masuk gerbang, tampak hamparan makam yang lebih luas dari Stadion Gelora Bung Karno tersebut. Di situlah makam ribuan, bahkan mungkin jutaan umat muslim yang meninggal di Madinah di makamkan.

Para pelayat tak hanya orang yang kenal, banyak jamaah dari berbagai negara lain, bahkan warga Madinah yang ikut memanggul dan mendoakan.

Makam-makan tersebut hanya berupa ribuan gundukan tanah kering dengan dua batu alam sebagai penanda setiap makam. Makam-makam itu hanya ditandai nisan tanpa nama.

Lokasi pemakaman Lukman yang sudah bertahun-tahun menjadi driver Media Center Haji Indonesia terletak agak dalam. Posisinya di tengah-tengah makam, di kanan dan kiri lokasi pemakaman Lukman sudah disiapkan banyak galian makan yang hanya ditutup triplek tebal.

Lukman dimakamkan bersama bayi yang juga warga setempat. Setelah dimakamkan, rombongan PPIH yang dipimpin Ketua Daker Nasrullah Jasam memanjatkan doa untuk Lukman. Selamat jalan Lukman, semoga menjadi ahli surga. ‎

Lukman adalah petugas haji pertama yang mendapat kehormatan dimakamkan di pemakaman Baqi. Saat berjalan menuju pintu keluar makam Baqi, di kanan kiri ada beberapa makam yang batu nisannya lebih rapih dan terlihat cukup tua, ada juga makam yang dikelilingi tembok pendek. Makam itu diyakini makam para sahabat nabi. Di pemakaman Baqi memang dimakamkan para istri, keluarga, dan sahabat Nabi Muhammad.

Namun, tak satupun ada nisan bernama, semuanya hanya ditandai dengan batu. Di tengah-tengah pemakaman, terdapat nama-nama para istri, keluarga, dan sahabat Nabi Muhammad yang dimakamkan di pemakaman tersebut, pada sebuah papan berwarna biru dengan tulisan nama-nama.

Di depan papan ini biasanya peziarah yang berkesempatan masuk ke pemakan mendoakan para ahli kubur. Sementara di luar pagar makam setinggi tiga meter, biasanya peziarah mendoakan keluarga, sahabat, atau seluruh muslim yang dimakamkan di pemakaman Baqi.‎ Akses ke pemakaman Baqi tidak dibuka setiap saat. (Kholish Chered)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com