Gay bernama Ali Choudhry sebenarnya telah hidup bersama pasangannya, dr Matthew Hynd, seorang warga Australia, sejak empat tahun silam. Namun, permohonan visa yang diajukannya ditolak Menteri Imigrasi Scott Morrison.
Alasan penolakan itu, menurut Choudhry yang mengutip pihak imigrasi, adalah karena "hubungan Anda tidak bisa dipertimbangkan sebagai hubungan jangka panjang". Akibat penolakan ini, Choudhry harus meninggalkan Australia pada Rabu (8/1/2014).
Mendengar kasus ini, pekan lalu seorang warga Australia bernama Paul Toner berinisiatif menggalang petisi yang ditujukan kepada Menteri Morrison. Hingga Selasa (7/1/2014), Toner berhasil mengumpulkan sekitar 120.000 tanda tangan dukungan bagi pembatalan deportasi tersebut.
Para pendukungnya mengatakan, Choudhry terancam hukuman penjara jika kembali ke Pakistan dengan alasan orientasi seksualnya. Selain itu, dia juga tidak bisa berbahasa Pakistan karena dia dibesarkan di Amerika Serikat.
Pasangan Choudhry and Hynd termasuk pasangan sesama jenis di Negara Bagian Queensland yang mencatatkan hubungan mereka pada 12 Maret 2012.
Menurut Paul Toner yang menggalang petisi, meskipun Choudhry sudah harus meninggalkan Australia dalam beberapa jam mendatang, tetapi tetap terbuka peluang untuk meyakinkan Menteri Morrison mengubah keputusannya.
Namun, juru bicara Departemen Imigrasi Australia menyatakan, pasangan sesama jenis tetap diperlakukan sama dengan pasangan biasa dalam urusan keimigrasian.