Kepada para tokoh garis keras, pemerintah Iran mengatakan butuh lebih dari sebuah pembicaraan telepon untuk memperbaiki hubungan kedua negara.
Pernyataan yang disampaikan deputi menteri luar negeri Iran Abbas Araghchi nampaknya ditujukan untuk mempersatukan semua faksi, termasuk Garda Revolusi yang nampak "gerah" dengan langkah cepat yang dilakukan Presiden Hassan Rohani.
"Sejarah hubungan tegang antara Teheran dan Washington tidak akan begitu saja diselesaikan dengan sebuah pembicaraan telepon, pertemuan atau negosiasi," ujar Aragchi seperti dikutip kantor berita FARS.
Aragchi juga mengulangi pernyataan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, yang mengatakan tak lagi menolak pembicaraan langsung dengan Washinhton namun tidak terlalu optimistis dengan hasilnya.
Khamenei nampaknya memberikan wewenang kepada Rohani untuk melakukan perundingan masalah nuklir dengan negara Barat, yang dijadwalkan digelar di Geneva, Swiss dalam dua pekan ini.
"Kami tidak pernah memercayai Amerika 100 persen. Di masa depan, kami tetap menempuh jalan yang sama. Kami tidak pernah 100 persen memercayai mereka," tambah Araghchi.
Hubungan diplomatik AS dan Iran putus sejak Revolusi Islam Iran pada 1979, saat mahasiswa Iran pro-revolusi menyerbu kedutaan besar AS di Teheran dan menyandera 52 staf kedubes selama 444 hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.