"Pembunuhan Mohamed Brahmi dan Chokri Belain enam bulan lalu menggunakan senjata yang sama," kata Lotfi.
Lotfi menjelaskan, senjata yang digunakan untuk menembak mati Brahmi adalah jenis senjata otomatis berkaliber 9 mm. Dia menduga dalang pembunuhan ini adalah kelompok radikal Islam Ansar al-Sharia.
Dalam jumpa pers itu, Lotfi menuding Boubacar Hakim, seorang aktivis Salafi garis keras yang dicari karena menyelundupkan senjata dari Libya, sebagai tersangka penembakan.
Kematian Brahmi membuat Tunisia terancam terseret dalam sebuah krisis politik baru, setelah salah satu serikat pekerja terbesar negeri itu mengancam akan melakukan mogok dan unjuk rasa.
Sementara itu, ribuan orang berkumpul di luar kantor Kementerian Dalam Negeri di Tunis. Mereka menyalahkan partai berhaluan Islam, Ennahda sebagai dalang pembunuhan Brahmi.
Tuduhan itu langsung dibantah ketua partai Ennahda Rached Ghannouchi, yang menggambarkan kematian Brahmi adalah sebuah bencana bagi Tunisia.
"Mereka yang mendalangi kejahatan ini ingin menyeret Tunisia ke dalam perang saudara dan mengganggu proses transisi demokrasi," kata Ghannouchi.
Pembunuhan tokoh oposisi lain Chokry Belaid pada Februari lalu menyeret Tunisia ke dalam krisis politik, yang berujung pada pengunduran diri PM Hamadi Jebali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.