Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam Tahun Baru, Rakyat Korsel Tetap Demo Turunkan Presiden

Kompas.com - 01/01/2017, 00:56 WIB

SEOUL, KOMPAS.com - Biarpun pada Malam Tahun Baru, Sabtu (31/12/2016), rakyat Korea Selatan tetap berunjuk rasa menuntut penggulingan Presiden Park Geun-hye. 

Membawa spanduk, lilin, dan meniup terompet, massa berjubel memadati jalan besar di hadapan gerbang istana tua yang telah menjadi pusat protes damai dalam beberapa pekan ini.

Pawai-pawai direncanakan akan berlangsung dekat Istana Presiden dan Mahkamah Konstitusi di Seoul di malam tahun baru ini.

Para aktivis demonstrasi menaksir bahwa hampir 9 juta orang berpartisipasi dalam demonstrasi terbesar dalam sejarah di negara tersebut dalam 9 pekan terakhir.

Park dituding bersekongkol dengan teman lamanya Choi Soon-sil untuk memeras uang dan bantuan dari perusahaan-perusahaan besar di negara itu, dan membiarkan teman dekatnya itu memanipulasi pemerintahan Park.

Park telah meminta maaf karena terlalu mempercayai temannya yang kini sudah dipenjarakan, tetapi Park membantah berbuat kesalahan yang melanggar hukum.

Setelah Park tersandung skandal korupsi dan didera demonstrasi, Majelis Nasional Korea, pada Jumat (9/12/2016) telah memutuskan untuk memakzulkan Park.

Sejumlah orang menginginkan pemecatan segera Park. Namun itu tidak mungkin terjadi karena menunggu keputusan pengadilan. Mahkamah Konstitusi memiliki waktu enam bulan untuk mengevaluasi legitimasi mosi pemakzulkan itu.

Jika Mahkamah mengukuhkan, pemilu presiden baru akan dijadwalkan berlangsung dalam periode waktu tidak lebih dari dua bulan sejak keputusan dikeluarkan.

Park sebelumnya menolak untuk mundur, namun ia mengatakan tetap mematuhi keputusan pemakzulan Majelis Nasional. Perdana Menteri Hwang Kyo-ahn kini menjadi penjabat kepala negara.

Para hakim mengatakan, pada Jumat, bahwa Park tidak dapat dipaksa memberi kesaksian dalam peradilan pemakzulan ketika peradilan memasuki tahap argumentasi pekan depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com