Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mundur dari Jabatan, Wapres Filipina Diprediksi Akan "Lawan" Duterte

Kompas.com - 16/12/2016, 22:21 WIB

MANILA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Filipina Leni Robredo mundur dari kabinet menyusul larangan menghadiri pertemuan kabinet yang dilontarkan Presiden Rodrigo Duterte.

 

Leni mundur dari posisinya sebagai Menteri Perumahan dan Pembangunan Kota (HUDCC), namun akan melanjutkan tugasnya sebagai wakil presiden terpilih.

Terkait kondisi itu, kini muncul kontroversi bahwa Leni Robredo akan menggalang kekuatan lebih besar untuk menentang kampanye anti narkoba Presiden Rodrigo Duterte.

Baca: Wapres Filipina Mundur dari Kabinet Duterte

Seperti yang selama ini dipublikasikan, kebijakan pemberantasan narkoba oleh Duterte telah menelan banyak korban jiwa. Protes tak hanya datang dari dalam negeri, tapi juga masyarakat internasional. 

Leni Robredo selama ini mengecam kebijakan Duterte tersebut. Dalam catatan Leni, tindakan yang disebut brutal itu telah menewaskan 5.000 orang.

Sementara, Duterte dalam sebuah kesempatan Senin lalu, mengaku, pernah membunuh orang ketika menjabat sebagai Wali Kota Davao.

Baca: Di Hadapan Para Pebisnis, Duterte Mengaku Pernah Membunuh Orang

Di kota kedua terbesar di negara itu, Duterte memegang kekuasaan selama 22 tahun, sebelum menjadi presiden.

Leni diprediksi akan melakukan perjalanan keliling negeri itu untuk berbicara dengan masyarakat setempat.

Dugaan ini dituturkan Eduardo Araral, profesor kebijakan publik di Universitas Nasional Singapura.

Kendati demikian, Duterte akan tetap populer dengan pendekatan yang tegas dalam membasmi kejahatan yang sudah merajalela tersebut.

Rakyat Filipina memilih presiden dan wakil presiden secara terpisah untuk tujuan pengawasan dan keseimbangan.

Duterte memenangkan kursi kepresidenan pada bulan Mei dengan PDP-Laban, partai yang didirikan pada tahun 1982 untuk mendukung nasionalisme dan federalisme.

Sementara, Wakil Presiden mencalonkan diri dengan Partai Liberal yang sudah berusia 70 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com