Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perahu Rohingya Tenggelam, Puluhan Orang Hilang

Kompas.com - 05/12/2016, 19:48 WIB

DHAKA, KOMPAS.com – Puluhan orang hilang setelah kapal yang membawa warga Rohingya dari Myanmar tenggelam di sungai Naf yang memisahkan Banglades dan Myanmar.

Kabar itu disampaikan oleh seorang nelayan Banglades kepada kantor berita Agence France-Presse, Senin (5/12/2016).

Ribuan warga Rohingya, etnis minoritas di Myanmar, telah tiba di Banglades setelah kekerasan melanda Myanmar barat, di mana militer dituding melakukan pemerkosaan, pembunuhan, dam pembakaran kamp-kamp pengungsi.

Seorang nelayan Banglades mengatakan, ia telah menyelamatkan seorang wanita Rohingya yang kepadanya menceritakan bahwa sebuah perahu padat penumpang telah tenggelam di sungai Naf.

Kapal para pengungsi Rohingya tenggelam setelah lari dari kejaran perahu cepat tentara Myanmar.

"Kami mendengar teriakan seorang wanita yang putus asa dan meminta bantuan pada waktu pagi saat kami sedang memancing di Naf. Kami dengan cepat mendayung ke tempat itu dan melihat dia berenang agar bisa bertahan," kata nelayan Suman Das per telepon.

"Wanita itu mengatakan kepada kami bahwa perahu mereka itu penuh sesak dengan warga Rohingya yang berusaha menyeberangi sungai untuk memasuki Banglades," ujar nelayan itu

Wanita itu tidak tahu apa yang terjadi pada orang lain. Das juga tidak bisa mengatakan berapa banyak orang berada di perahu.

Kantor berita swasta UNB, mengutip seorang anggota dewan desa Banglades, mengatakan, ada sedikitnya 31 warga Rohingya di atas perahu ketika insiden tersebut terjadi.

Sumber di kalangan Rohingya mengatakan, 13 mayat perempuan dan anak-anak, termasuk dua yang terkena luka tembak, terdampar di desanya di tepi sungai Naaf, wilayah Myanmar.

Laporan dari sumber Rohingya ini tidak dikonfirmasi secara independen. Polisi dan penjaga perbatasan Banglades mengatakan mereka tidak mengetahui adanya musibah tersebut.

Sekitar 30.000 warga Rohingya telah melarikan diri dari rumah mereka sejak kekerasan berdarah pada Oktober lalu yang menyasar pos tentara Myanmar, yang menewaskan sembilan tentara.

PBB pekan lalu mengatakan, 10.000 warga Rohingya telah tiba di Banglades yang juga mengklaim bawah aparat keamanan negara itu juga telah mengusir pulang ribuan lainnya sebelum masuk.

Otoritas keamanan Myanmar telah berulangkali menyangkal melakukan kekerasan terhadap warga etnis minoritas Rohingya.

Mereka hanya mengatakan sedang memburu para militan yang terlibat dalam penyerangan yang menewaskan sembilan tentara Myanmar, Oktober lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com