Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Militan Banglades Ditahan Terkait Serangan Teror di Kafe

Kompas.com - 21/07/2016, 18:43 WIB

DHAKA, KOMPAS.com -  Pihak keamanan Banglades, Kamis (21/7/2016), menahan empat anggota kelompok radikal lokal, Jamaat-ul Mujahideen Bangladesh (JMB), termasuk pemimpin wilayah militan terlarang itu.

Penahanan itu dilakukan atas dugaan keterlibatan mereka dalam serangan di sebuah kafe di Dhaka, ibu kota Banglades sehingga menewaskan 28 orang, yakni 20 warga sipil, dua polisi, dan enam penyerang.

Batalion Gerak Cepat (RAB) menggerebek rumah susun di pinggir Dhaka, menahan pemimpin wilayah JMB dan tiga anggotanya. Salah satu di antaranya mahasiswa kedokteran.

"Mereka akan diperiksa secara saksama guna mengetahui kemungkinan hubungannya dengan serangan di kafe itu," kata juru bicara RAB, Mizanur Rahman Bhuiya.

Menurut Bhuiya, dalam penggerebekan itu polisi menemukan sejumlah besar amunisi berkualitas tinggi, senjata, material pembuat bom, dan buku tentang jihad. Tampaknya itu digunakan untuk melatih anggota baru.

Lima dari anggota JMB itu sebagian besar berasal dari keluarga kaya dan berpandangan liberal. Mereka menyerang restauran di lingkungan elite di Dhaka, 1 Juli 2016.

Anggota militan lokal JMB  itu membunuh pengunjung sebelum akhirnya ditembak  mati oleh aparat di tempat kejadian perkara.

Dari 20 warga sipil yang tewas dalam serangan kelompok JMB, yang juga diklaim oleh kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) saat itu, 17 orang adalah warga asing dari  Italia, Jepang, India, dan Amerika Serikat.

Klaim ISIS kala itu menandai tingginya jumlah kasus kekerasan.

Kelompok  ini  bertujuan memaksa penerapan hukum syariah lebih ketat di Banglades,  negara dengan 160 juta penduduk dan mayoritas Muslim.

Banglades menghadapi serangkaian kekerasan mematikan yang umumnya menarget para penulis blog liberal, dosen, dan anggota aliran agama minoritas yang terus meningkat sejak awal 2016.

Ketika ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan di kafe di Dhaka, 1 Juli lalu, Perdana Menteri Banglades Sheikh Hasina Wazed  mengatakan, bukan ISIS, tetapi kelompok teror lokal sebagai pelakunya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com