Banjir Bandang Landa Tujuh Provinsi di China, 180 Orang Tewas

BEIJING, KOMPAS.com - Pejabat China, Senin (4/7/2016), mengatakan, lebih dari 180 orang tewas akibat diterpa banjir bandang skala besar di sepanjang tepi Sungai Yangtze.

Air sungai tersebut meluap hingga membanjiri sejumlah provinsi yang dilalui sungai itu setelah hujan lebat yang cukup lama dalam musim panas itu, seperti dilaporkan BBCNews, Senin malam.

Curah hujan antara 10 sentimeter (cm) dan 50 cm melanda tujuh provinsi di wilayah China tengah, selatan, dan timur. Setidaknya 1.600 km area sepanjang tepi sungai terkena banjir.

Pejabat mengatakan, selain menyebabkan hampir 200 korban tewas, sebanyak 45 orang hilang dan 33 juta penduduk terkena dampak bencana banjir bandang itu.

BBC News/Getty Banjir di Provinsi Jiangxi, China, Senin (4/7/2016).

Banjir tidak saja merendam permukiman, lahan pertanian, tetapi juga merendam jalur kereta api dan jaringan jalan rayang di sebagian besar wilayah tujuh provinsi tersebut.

Korban tewas yang terdata oleh pemerintah itu juga termasuk 23 orang yang tewas akibat tanah longsor di Pronvinsi Guizhou.

Juga delapan orang tewas akibat tertimpah tembok roboh di kota Wuhan, Provinsi Hubei, seperti dilaporkan media China, South China Morning Post.

Menurut media tersebut, merujuk laporan badan ramalan cuaca negara itu, hujan teramat lebat diperkirakan akan masih berlangsung hinga Rabu (6/7/2016) di sebagian besar provinsi wilayah China selatan dan barat.