Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Ingin Bangun "Pulau Buatan" di Lepas Pantai Gaza

Kompas.com - 21/06/2016, 17:18 WIB

GAZA CITY, KOMPAS.com - Israel berencana untuk membangun sebuah pulau buatan lengkap dengan pelabuhan, jembatan, dan bandara, di lepas pantai Gaza yang dikuasai Hamas.

Menteri perhubungan Israel Yisrael Katz, seperti dirilis Deutche Welle, Selasa (21/6/2016),  mendorong pembangunan sebuah pulau buatan di lepas pantai Gaza yang dikuasai Hamas.

Katz mengatakan, pembangunan pulau buatan bertujuan untuk meringankan kesulitan ekonomi di Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Juga untuk menghubungkan kembali wilayah tersebut dengan masyarakat dunia.

Palestina menyambut rencana pembangunan tersebut dengan skeptis dan rasa khawatir, bahwa tujuan sebenarnya pulau artifisial ini malah akan lebih memutus Gaza dari Tepi Barat.

Katz menjelaskan, pulau seluas delapan kilometer persegi akan dihubungkan ke Gaza dengan sebuah jembatan sepanjang lima kilometer.

Pelabuhan dan bandara

Diperkirakan, biaya pembangunan pulau buatan akan menelan sebesar lima miliar dollar AS atau setara Rp 63,3 triliun dengan mencakup pembangunan pelabuhan.

Di masa depan, pulau buatan itu kemungkinan akan dilengkapi dengan bandar udara (bandara).

Israel akan mengawasi keamanannya, tapi menurut Tel Aviv, pengamanan dan pengelolaaanya bisa diserahkan kepada Palestina dan masyarakat internasional.

Katz, yang juga merupakan Wakil Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mengatakan, Israel tidak keberatan untuk mengurangi blokade di Gaza selama kebutuhan atas keamanannya terpenuhi.

"Saya rasa, sungguh tidak benar memblokir dua juta orang tanpa bisa terhubung ke dunia, "kata Katz dalam pertemuannya dengan wartawan asing.

"Israel tidak memiliki kepentingan untuk lebih menyulitkan penduduk di sana. Namun, karena alasan keamanan kita tidak bisa membangun bandara atau pelabuhan di Gaza."

Kota Gaza memiliki pelabuhan kecil yang tidak cukup besar untuk menampung kapal-kapal besar.

Israel dan Mesir memblokade Gaza, setelah gerakan Hamas merebut kekuasaan pada tahun 2007.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com