Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Maha Abou Susheh, Konsul Kehormatan RI Pertama di Palestina

Kompas.com - 08/03/2016, 07:00 WIB

Pemerintah Indonesia telah menunjuk seorang perempuan Palestina, Maha Abou Susheh, sebagai Konsul Kehormatan Indonesia di Palestina yang berkedudukan di Ramallah, di Tepi Barat.

“Perkenankan saya menyampaikan, Indonesia telah menunjuk Nyonya Maha Abou Susheh selaku Konsul Kehormatan RI di Palestina. Dalam waktu dekat, kantor Konsulat Kehormatan RI akan di buka di Ramallah, Palestina,” kata Presiden Jokowi pada pidato pembukaan KTT luar biasa OKI hari Senin (7/3) di Jakarta.

Menurut Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI, Esti Andayani, di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Ke-5 di Jakarta,  Susheh memiliki kedekatan dengan Indonesia. Dia juga “sangat bisa” mewakili kepentingan Indonesia di Palestina (Kompas.com, 7/3/2016).

Wartawan harian KompasMusthafa Abd Rahman dari Kairo, Mesir, melaporkan, Maha Abou Susheh (53) sosok Ketua Forum Pengusaha Wanita Palestina (BWF) di Ramallah itu. Abou Susheh adalah  alumnus Univesitas Birzeit di Ramallah yang merupakan universitas terbesar di Palestina. Maha Abou Susheh dikenal sebagai aktivis sejak masa mahasiswi di Birzeit.

Pasca lulus dari perguruan tinggi, Abou Susheh aktif di kegiatan sosial dan bergabung dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

Pada tahun 2006, Abou Susheh bersama aktivis wanita Palestina lainnya, berinisiatif mendirikan Forum Pengusaha Wanita (BWF) Palestina dan ia ditunjuk sebagai ketuanya.  Abou Susheh kini dikenal sebagai pengusaha sukses Palestina dan memimpin beberapa perusahaan miliknya.

Sebagai Ketua  BWF, Abu Susheh memiliki kedekatan hubungan dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan PM Palestina Rami Hamdallah. Abu Susheh juga mempunyai kedekatan dengan negara-negara Barat.

BWF  adalah LSM non-profit yang bergerak untuk memajukan perekonomian kaum wanita Palestina. BWF memiliki program sosial dan ekonomi yang banyak melibatkan wanita Palestina dan sering mengadakan pelatihan memasak dan menjahit untuk kaum wanita Palestina, agar mereka mempunyai ketrampilan dan bisa hidup mandiri.  

BWF sering menggagas, mendirikan, dan menggerakkan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk kaum wanita Palestina.

Abou Susheh mengatakan, BWF telah membantu 2.500 wanita Palestina untuk membangun peningkatan kapasitas kaum wanita Palestina dalam berwirausaha.

BWF di bawah kepemimpinan Abou Susheh terus berkembang dan kini memiliki cabang di seantero Tepi Barat, seperti kota Nablus, Ramallah, Hebron, Jericho, Bethlehem, dan bahkan Jerusalem Timur.

BWF dalam menjalankan misinya sering mendapat sumber pendanaan dari PBB dan para pengusaha Palestina.  

Berkat jaringan Abou Susheh, BWF sering  mengirim delegasi ke luar negeri, khususnya ke Eropa dan Amerika Serikat (AS) untuk menjalin kerjasama. Bahkan BWF beberapa kali berpatisipasi dalam acara pegelaran busana  internasional yang digelar PBB di New York, AS.  

BWF menampilkan dan memperkenalkan  busana khas Palestina di acara forum pegelaran busana internasional itu.  Juga sering mempromosikan busana khas Palestina di berbagai forum pegelaran internasional di Paris, London, New York, Roma dan Berlin  untuk tujuan ekspor busana Palestina ke pasar global.

Menurut data pusat biro statistik Palestina, jumlah kaum wanita Palestina adalah separuh dari kaum lelaki dari total penduduk Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza sekitar 4 juta jiwa. Namun, kaum wanita Palestina yang masuk bursa pasar kerja hanya 17.4 persen.  

Menurut data tahun 2013, nilai ekspor Palestina mencapai 85 juta dollar AS, dan 90 persen ekspor Palestina itu tertuju ke Israel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com