Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Sanksi bagi Polisi Gendut di Malaysia Menuai Protes

Kompas.com - 11/01/2016, 21:07 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Polisi Malaysia memprotes pemberlakuan hukuman atau penalti terhadap polisi yang kegemukan atau mengalami masalah obesitas.

Adapun penalti tersebut berupa hilangnya kesempatan untuk dipromosikan ke jenjang pangkat yang lebih tinggi.

Selain itu, polisi yang kegemukan juga diwajibkan menjalani program latihan khusus untuk kembali merampingkan berat badannya.

Harian The Star Malaysia melaporkan, akhir pekan lalu diperkirakan ada 11.000 polisi yang mengalami masalah obesitas.

“Tentu saja penting bagi seorang polisi untuk berpostur fit dan memiliki gaya hidup sehat. Namun faktanya adalah polisi mengalami masalah kegemukan karena bekerja terlalu keras dengan jam kerja yang panjang,” tutur seorang polisi bernama Musa yang memasuki usia kepala tiga.

Musa menilai, penalti ini sangatlah tidak adil.

“Jangankan diet makanan yang sehat, kita bahkan tidak punya waktu untuk beristirahat cukup,” ucap polisi yang bertugas di negara bagian Sarawak itu.

Dia menambahkan, sejak bergabung di kepolisian 3 tahun lalu, berat badannya melonjak 15 kilogram disebabkan jam kerja yang tidak teratur memicu diet yang tidak sehat.

Musa berharap dapat dipromosikan tahun ini, namun tidak mampu menutupi kegelisahannya bahwa dengan peraturan baru ini, perutnya yang buncit berpotensi menjadi penghalang karirnya.

Kritik lain menilai, hukuman ini tidaklah adil karena hanya diarahkan kepada polisi junior, sedangkan perwira dengan pangkat tinggi di Kepolisian Pusat Malaysia dikecualikan dari penalti ini.

Salah seorang polisi yang menolak disebut namanya mengatakan bahwa penalti ini haruslah diberlakukan ke semua polisi di seluruh jenjang kepangkatan.

Kritik lain menilai, hukuman ini seharusnya tidak diberlakukan untuk polisi yang sudah berumur di atas 50 tahun.

“Ini tidak cocok untuk senior seperti saya, sulit bagi orang seumuran saya untuk mengurangi berat badan, program ini lebih cocok untuk perwira muda,” tukas seorang polisi yang bertugas di Shah Alam.

Dia menambahkan, terakhir dia berolahraga adalah 2-3 bulan yang lalu.

Namun, Hassan Yussof, presiden Korps Veteran Polisi Malaysia menilai, tidak ada alasan bagi polisi yang sudah berumur 50 tahun ke atas untuk dikecualikan.

“Saya ingat ketika saya berumur 50-an dan menjabat menjadi kepala Polisi Distrik, saya tidak mengalami kesulitan untuk berolahraga. Bagi saya, jika Anda seorang polisi, umur berapapun, haruslah rutin berolahraga dan memiliki tubuh yang sehat. Tanpa fisik yang prima, bagaimana mau mengejar perampok,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com