Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia: Kebakaran Hutan Rugikan Indonesia Rp 221 Triliun

Kompas.com - 17/12/2015, 17:20 WIB
Kontributor Singapura, Ericssen

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bencana kebakaran hutan dan kabut asap membuat Indonesia mengeluarkan biaya yang jumlahnya "lebih dari dua kali" biaya rekonstruksi Tsunami Aceh pada 2004.

Temuan itu dikemukakan Bank Dunia dalam laporan triwulan terakhir di 2015. Berdasarkan laporan tersebut, kebakaran hutan membuat pemerintah rugi 15.72 miliar dollar AS atau sekitar Rp 221 triliun.

Bank Dunia menambahkan biaya untuk menangani kebakaran hutan tahun ini mencapai 1,9 persen dari Produk Domestik Bruto Indonesia.

“Akibat kebakaran hutan ini sungguh luar biasa,” ucap Rodrigo Chaves, direktur Bank Dunia untuk Indonesia.

Diperkirakan 2.6 juta hektar hutan habis dilalap kebakaran hutan yang terjadi dari Juni sampai Oktober itu.

"Krisis ekonomi dan lingkungan yang sangat besar berulang tahun demi tahun, karena sekian ratus bisnis dan sekian ribu petani berusaha mencari untung dari praktik spekulasi lahan dan perkebunan. Sementara itu, puluhan juta warga Indonesia menderita gangguan kesehatan dan ekonomi," kata Bank Dunia dalam rilisnya.

Praktik tebang-bakar, atau slash and burn oleh sejumlah perusahaan dan para petani yang membuka lahan untuk perkebunan kelapa sawit dan kayu pembuat kertas sudah lama menjadi pilihan praktis untuk menghemat biaya.

Namun api asap pembakaran ini memicu terjadinya kabut asap selama hampir 4 bulan yang terbang hingga ke Singapura, Malaysia, Thailand, bahkan Filipina tahun ini.

Bisa dikatakan krisis kabut asap tahun ini adalah yang terburuk dalam sejarah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com