Pesawat Inggris Nyaris Tertembak Rudal Dekat Sharm El-Sheikh Agustus Lalu

Harian The Guardian, Sabtu (7/11/2015) memberitakan bahwa pesawat maskapai penerbangan Thomson Airways yang mengangkut 189 penumpang hanya berjarak 300 meter dari sebuah rudal ketika sudah mendekati resor wisata di Laut Merah itu.

Pilot pesawat yang melihat keberadaan rudal itu segera mengambil tindakan cepat. Pesawat mendarat dengan selamat. Namun penumpang tidak mengetahui keberadaan rudal itu hingga berita tersebut diturunkan.

Departemen Transportasi negara itu menyatakan bahwa rudal itu diyakini tidak ditargetkan ke pesawat tersebut. Diyakini rudal tersebut merupakan bagian dari manuver biasa latihan militer Mesir.

Insiden rudal itu bukanlah dasar dari keputusan Inggris untuk menghentikan sementara penerbangan ke Sharm El-Sheikh.

Namun berita itu menambah kekhawatiran akan keselamatan pesawat yang terbang di atas Semenanjung Sinai.

Maskapai penerbangan tidak diizinkan untuk terbang di bawah 26.000 kaki di Semenanjung Sinai karena kekhawatiran bahwa kelompok militan Negara Islam atau ISIS dapat menembaki pesawat yang mengudara.

ISIS diyakini memiliki misil portable Manpad tetapi misil itu tidak dapat melewati jangkauan 26.000 kaki.

Kelompok militan yang terhubung ISIS sebelumnya telah mengklaim sebagai pihak yang meledakkan pesawat Metrojet Airbus A321 yang jatuh ketika terbang dari kawasan wisata Sharm el-Sheikh di Mesir menuju St Petersburg, Rusia pada Sabtu lalu.

Walaupun mengklaim sebagai penanggungjawab jatuhnya pesawat itu, kelompok ISIS belum mengungkap metode yang digunakan untuk menjatuhkan pesawat naas itu.

Pimpinan ISIS telah menyerukan perang terhadap Rusia dan Amerika Serikat yang telah melakukan serangan udara terhadap mereka di Suriah.