Aleksandr Zakharchenko mengatakan kepada BBC bahwa penyelidikan bencana itu "tidak dilakukan dengan sepatutnya".
Sementara itu, pejabat penerbangan Rusia meminta badan penerbangan PBB untuk memulai penyelidikan baru pada hari Rabu (14/10/2015).
Pihak Barat dan Ukraina mengatakan pemberontak menjatuhkan pesawat Boeing 777, tetapi Rusia menyalahkan pasukan Ukraina.
Pesawat yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur tersebut jatuh pada puncak konflik pasukan pemerintah dengan kelompok separatis pendukung Rusia di bulan Juli tahun lalu.
Laporan terakhir bencana tersebut dikeluarkan pada hari Rabu setelah dilakukan penyelidikan selama 15 bulan oleh kelompok internasional yang dipimpin Badan Keamanan Belanda.
Sebagian besar korban adalah warga Belanda, 196 orang, termasuk sejumlah orang yang memiliki kewarganegaraan ganda.
Penumpang dan awak pesawat lainnya adalah warganegara dari 10 negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.