Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Suap, Eks Bos Minyak Terbesar di China Dipenjara 16 Tahun

Kompas.com - 12/10/2015, 20:46 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis

Sumber bbc.co.uk
CHINA, KOMPAS.com - Mantan kepala Perusahaan Minyak Nasional Tiongkok (CNPC), Jiang Jiemin dijatuhi hukuman 16 tahun penjara karena menerima suap.
 
Bos perusahaan PetroChina periode akhir 1990-an hingga 2000-an itu, ditangkap tahun 2013, tak lama setelah perusahaan minyak terbesar di Tiongkok itu mengambil alih pekerjaan yang seharusnya dikelola pemerintah.
 
Jiang menerima hukuman yang lebih rendah setelah mengakui kejahatannya dan merinci suap yang ia terima untuk menyetujui proyek-proyek konstruksi.
 
"Jiang juga memiliki sejumlah besar aset yang tidak diketahui asalnya. Serta menyalahgunakan kekuasaan sebagai karyawan," urai majelis pengadilan di provinsi Hubei, dikutip BBC.
 
Media setempat juga mencatat bahwa Jiang telah mengumpulkan total 14.8 miliar yuan atau sekitar Rp 3 triliun dari total nilai semua asetnya. 
 
Selain hukuman penjara, pihak berwenang telah menyita asetnya senilai 1 miliar yuan atau sekitar Rp 2 triliun.
 
Jiang ditangkap beberapa bulan setelah keputusannya untuk mundur dari CNPC pada April 2013. Keputusan tersebut secara tidak langsung menegaskan dirinya untuk melepaskan kesempatan mengambil jabatan tertinggi di perusahaan tersebut sebagai kepala Pengawasan Aset dan Administrasi Komisi BUMN atau setara kabinet. 
 
Untuk diketahui, Tiongkok sendiri telah melakukan penangkapan secara besar-besaran terhadap sejumlah pejabat baik berpangkat rendah dan tinggi sejak Presiden Xi Jinping mengambil alih kekuasaan pada tahun 2012.
 
Salah satu penangkapan terbesar adalah Zhou, rival berat Jiang, selaku mantan kepala Departemen Keamanan Publik Tiongkok, yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena korupsi, bulan Juni lalu.
 
Korespnden BBC menyebutkan, para pemimpin China memanfaatkan kasus-kasus pejabat tinggi untuk membuktikan bahwa mereka serius memberantas korupsi pemerintah.
 
Namun, banyak pihak menduga bahwa kejatuhan Jiang dan pejabat tinggi lainnya kerap berkaitan dengan pertarungan politik yang sedang berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com