Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuh Bayaran Bantai 4 Anak dengan Upah Rp 4,5 Juta

Kompas.com - 23/02/2015, 23:25 WIB
BOGOTA, KOMPAS.com — Seorang pria Kolombia yang dibayar 136 poundsterling atau sekitar Rp 2,7 juta tega membunuh empat bocah akibat sengketa tanah yang melibatkan orangtua para bocah malang itu.

Hanya satu dari lima anak Jairo Vanegas Grimaldo lolos dari pembunuhan brutal itu. Tragedi ini diduga berawal dari sengketa tanah yang melibatkan Grimaldo.

Deiner Alfredo (9), Laura Ximena (7), Juliana (3), dan Samuel (17) tewas dibantai sang pembunuh bayaran. Sementara itu, Pablo (12) lolos dari pembantaian setelah berhasil melarikan diri lewat jendela rumahnya.

"Dia menyuruh kami berbaring, dan saudara-saudara saya berlari, lalu naik ke tempat tidur karena menyangka situasi itu adalah permainan," ujar Pablo kepada polisi.

"Lalu para pria itu menyuruh mereka tidak berbaring di tempat tidur, tetapi berbaring di lantai," tambah Pablo.

Pablo menambahkan, dia sangat ketakutan, mencoba bersembunyi di kolong tempat tidur, dan sempat ditembak sebanyak dua kali. Beruntung, tembakan itu tak mengenai dirinya.

"Mereka lalu mengejar saudara-saudara saya, sementara saya memanjat jendela karena mereka menyangka saya sudah tewas," kata Pablo.

Setelah berhasil meloloskan diri, Pablo melaporkan peristiwa itu kepada polisi sekaligus membantu aparat keamanan mencari dan menangkap para pembunuh bayaran itu.

Sengketa lama

Christopher Chavez Cuellar (42) dan Edison Vega Garcia (25) ditangkap dengan tuduhan mendapatkan bayaran untuk membunuh kedua orangtua Pablo setelah mereka menolak menjual tanahnya kepada seorang perempuan setempat.

Perempuan yang diduga menyewa para pembunuh itu, Luzmilla Artunduaga (35), ingin membangun sebuah bar dan lahan parkir di atas tanah milik Jairo Vanegas Grimaldo (39).

Perseteruan Luzmilla dan Grimaldo sudah berlangsung bertahun-tahun terkait sengketa tanah itu. Setahun lalu, Luzmilla juga dituduh menyewa penjahat untuk membakar kediaman keluarga Grimaldo di luar kota Florencia, wilayah selatan Kolombia.

Namun, Grimaldo membangun kembali kediamannya. Walau demikian, ancaman terhadap keselamatan keluarganya terus terjadi, dan puncaknya adalah pembunuhan sadis ini.

Polisi mengatakan, kedua tersangka awalnya berencana membunuh Grimaldo dan istrinya. Namun, saat para pembunuh itu datang, Grimaldo dan istrinya tak berada di rumah sehingga mereka memutuskan untuk membunuh anak-anak Grimaldo.

Polisi juga menangkap seorang pria lainnya, yaitu Enderson Carillo Ordonez (47), karena diduga membantu kedua tersangka pembunuh. Seorang lagi, yaitu Jose Garcia Ramirez (26), juga ditahan karena menghubungkan kedua pembunuh dengan Luzmilla  yang menyewa keduanya.

Menurut para penyidik, para tersangka pembunuh dijanjikan uang sekitar Rp 4,5 juta. Para pembunuh baru menerima separuh pembayaran, dan sisanya dibayarkan jika mereka sudah menyelesaikan pembayaran.

Jika para tersangka itu terbukti bersalah, maka mereka terancam hukuman penjara 30-50 tahun.

Menyusul kasus ini, Kepala Kepolisian Kolombia Jenderal Rodolfo Palomino menyerukan debat publik terkait pemberlakuan kembali hukuman mati, terutama untuk para pelaku kejahatan brutal terhadap anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com