Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Bahas Pembuatan Bayi dengan DNA 3 Orang

Kompas.com - 04/02/2015, 08:24 WIB
KOMPAS.com — Parlemen Inggris sedang membahas apakah negara itu akan menjadi yang pertama di dunia yang membolehkan proses membuat bayi dengan gen dari tiga orang.

Pembuatan bayi tabung yang kontroversial ini mungkin bisa mencegah bayi mendapat penyakit-penyakit keturunan dari ibu, seperti cacat otot, epilepsi, dan keterbelakangan mental. Di seluruh dunia, satu dari sekitar 6.500 anak menderita penyakit semacam itu.

RUU tersebut didukung pihak-pihak berwenang medis Inggris yang melihat prospek besar untuk menghilangkan kemungkinan ibu dengan gen kelainan mitokondria menurunkan penyakit-penyakit itu ke anak mereka.

Sally Davies, Kepala Penasihat Pemerintah Inggris Urusan Kesehatan, mengatakan, perempuan seharusnya bisa mendapat keturunan tanpa harus mewariskan kelainan-kelainan gen yang bisa mematikan.

RUU itu ditentang keras sejumlah pihak yang mengatakan hal tersebut akan menciptakan bayi hasil rekayasa gen. RUU itu juga ditolak gereja Inggris yang minggu lalu mengatakan belum ada kajian ilmiah yang memadai tentang teknik-teknik medis untuk membuat bayi tabung seperti itu.

Majelis rendah Inggris hari Selasa (3/2/2015) mengesahkan RUU itu, yang kemudian akan diajukan ke majelis tinggi.

Dalam metode kontroversial ini, DNA dari sel telur seorang calon ibu dengan kelainan mitokondria dikeluarkan dan digantikan dengan DNA sel telur dari donor. Dengan demikian, embrio yang dihasilkan akan memiliki sel-sel DNA dari kedua orangtuanya, tetapi dengan mitokondria normal dari donor.

Metode penggantian mitokondria semacam ini belum pernah disetujui di negara mana pun. Badan Pangan dan Obat-obatan Amerika tahun lalu membahasnya, tetapi memutuskan terlalu dini untuk menerapkannya pada manusia. Teknik itu sudah berhasil digunakan untuk membuat bayi monyet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com