Selain di Sao Paulo, protes juga direncanakan digelar di 50 kota kecil dan besar, termasuk Rio de Janeiro. Di antara kelompok pekerja yang turut mengikuti aksi satu hari itu adalah polisi, guru, bahkan pegawai negeri sipil.
Pengunjuk rasa mengatakan, mereka menuntut agar pemerintah membelanjakan dana miliaran dollar untuk proyek-proyek sosial, transportasi, dan perumahan, bukan untuk menggelar Piala Dunia yang akan dibuka bulan depan.
"Kalau tidak disediakan perumahan bagi setiap warga, kami tidak menginginkan Piala Dunia," kata seorang pengunjuk rasa, Sidali Jose Ferreira.
"Apa yang dapat kami katakan adalah bila tidak ada perbaikan dalam hal perumahan dan kebijakan reformasi perkotaan di negara ini, maka gerakan ini akan melancarkan perlawanan selama Piala Dunia," tutur pengunjuk rasa lainnya, Guilherme Boulos.
Pemerintah menegaskan tidak ada alasan untuk panik. Skala demonstrasi ini, kata para wartawan, diperkirakan bisa dijadikan takaran mengenai tantangan keamanan yang mungkin akan dihadapi pihak berwenang Brasil selama pelaksanaan Piala Dunia.
Sebelumnya terungkap bahwa Brasil baru melakukan pelatihan terhadap 20 persen dari semua petugas keamanan Piala Dunia yang akan ditugaskan di berbagai stadion.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.