"Pembantu tidak tahu diri, barang orang mati pun masih diinginkannya," ujar Wendy, anak dari majikan pembantu itu, seperti dikutip Stomp Singapura, Minggu (20/10/2013). Dia menyebutkan barang yang dicuri mulai dari pakaian dan tas bermerek, uang tunai, perangkat komunikasi, bahkan kunci rumah.
Kemarahan Wendy pun bertambah saat dia melihat pembantu itu berpose di laman Facebook mengenakan kebaya ibu Wendy. "Lancang sekali dia, berani-beraninya berfoto dengan penuh senyum, bahkan memamerkannya di Facebook," geram dia.
Ketika aksinya ketahuan, pemecatan pun tak terelakkan. Pembantu ini dipulangkan ke kampung halaman, meski tak disebutkan asal-usul kampung halamannya.
Namun, kata Wendy, pembantu itu tak tak terlihat jera. Dia mengaku mendapat kabar si pembantu justru berencana jalan-jalan ke Singapura meski izin kerjanya sudah dicabut dan terkena larangan kerja.
"Kalau dia tetap ngotot, maka tidak ada pilihan, polisi Singapura akan menciduknya dan memprosesnya secara hukum," ujar Wendy. Masyarakat Singapura di forum online mengutarakan rasa "jijik" dan kemarahan mereka mendengar kasus ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.