Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Defisit Anggaran, Malaysia Pangkas Subsidi BBM

Kompas.com - 03/09/2013, 12:27 WIB
KUALA LUMPUR, KOMPAS.com- Malaysia memberlakukan pengurangan subsidi bahan bakar minyak dalam upaya menurunkan angka defisit anggarannya.

Pemotongan subsidi BBM sudah dilakukan pula dua tahun lalu dan sekarang anggaran subsidi dikurangi lagi sebesar 20 sen (Rp700) per liter jenis premium serta untuk jenis diesel sehingga harga masing-masing jenis bahan bakar mencapai sekitar Rp2.100 dan 2.700 per liter.

Perdana Menteri Najib Razak mengatakan pemotongan subsidi akan menghasilkan penghematan senilai 3,3 miliar ringgit (atau Rp11,2 triliun) dalam setahun.

Sepanjang tahun lalu pemerintah setempat menghabiskan anggaran sebesar 24 miliar ringgit untuk subsidi BBM, yang dituding sebagai penyebab bengkaknya defisit anggaran.

Saat ini defisit anggaran Malaysia, selisih antara pendapatan dan belanja negara, mencapai 4,5% dari Produk Domestik Bruto-nya tahun lalu. Sebagai perbandingan di Indonesia, tingkat defisit dipatok Undang-undang hanya pada kisaran 3%.

Lembaga pemeringkat Fitch menggunakan tingginya defisit anggaran Malaysia sebagai salah satu faktor yang membuat peringkat kredit Malaysia turun dari stabil menjadi negatif pada akhir Agustus lalu.

"(Pengurangan subsidi) ini adalah sebuah proses konsolidasi fiskal," kata PM Najib. "Pasar akan jadi lebih yakin kalau kami bisa menurunkan angka defisit fiskal.''

Sampai saat ini belum terdengar berita tentang munculnya aksi penolakan terhadap kebijakan ini. Di Indonesia keputusan menaikkan harga BBM hampir selalu diikuti dengan unjuk rasa besar-besaran di berbagai daerah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com