Hilang 7 Tahun, Surat Colombus Berusia 500 Tahun Akhirnya Kembali

MADRID, KOMPAS.com - Amerika Serikat akhirnya mengembalikan surat Christopher Colombus berusia 500 tahun yang hilang setelah perburuan selama tujuh tahun.

Surat itu ditulis pada 1493 berisi hasil temuan Colombus di Dunia Baru. Surat itu ditujukan untuk Raja Ferdinand dan Ratu Isabella dari Spanyol.

Surat yang hilang itu adalah satu dari 16 salinan yang dibuat saat itu atas perintah Colombus.

Dalam surat itu, Colombus menceritakan seluruh pengalaman dan temuannya dalam pelayaran pertama ke Benua Amerika, yang dia yakini sebagai Hindia Timur.

Baca juga: Inggris Biayai Tim Indiana Jones untuk Selamatkan Benda Bersejarah di Timteng

Surat itu diawali dengan keberangkatannya dari pelabuhan Puerto de Palos, Spanyol pada Agustus 1492 dan berakhir dengan kepulangannya ke Lisbon pada 1493 tujuh bulan kemudian.

Salinan surat itu dicuri dari Perpustakaan Nasional Catalonia di Barcelona pada 2004 atau 2005. Sang pencuri bahkan mengganti surat bersejarah itu dengan surat tiruan.

Hilangnya surat bersejarah itu baru diketahui pada 2012 setelah pemerintah Spanyol mendapatkan informasi terkait pencurian tersebut.

Kabar itu kemudian memicu perburuan panjang selama tujuh tahun di berbagai tempat mulai dari Perancis hingga Brasil.

Para penyidik mengetahui bahwa salinan surat Colombus itu telah dijual pada 2005 di sbeuah toko buku bekas di Italia dengan harga 600.000 euro atau sekitar Rp 9,8 miliar.

Pada 2011, surat langka itu kemudian dijual kembali dengan harga yang lebih mahal yaitu 900.000 euro atau hampir Rp 15 miliar.

Setelah melalui negosiasi panjang, pemilik surat yang tinggal di Brasil akhirnya menyerahkan benda bersejarah itu ke pemerintah AS pada 2014.

Selanjutnya, pemerintah AS meminta sejumlah ahli untuk memeriksa keaslian surat Colombus tersebut.

Duta besar Spanyol di Washington DC Pedro Morenes yang menerima salinan surat itu dari pemerintah AS pada Rabu (6/6/2018) malam.

Morenes menggambarkan kembalinya surat Colombus itu sebagai bentuk kerja sama yang baik antara Spanyol dan Amerika Serikat.

Baca juga: Irak Rebut Pusat Kota dan Benteng Bersejarah Tal Afar dari ISIS

Sedangkan Jaksa Agung AS David Weiss menyatakan amat terhormat bisa membantu untuk mendapatkan kembali benda bersejarah itu.

"Kami merasa terhormat bisa mengembalikan dokumen bersejarah yang amat penting ini kepada Spanyol, pemilik yang sah," ujar Weiss.