Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Diduga Telah Membangun Pangkalan Rudal Penjelajah

Kompas.com - 09/03/2017, 12:50 WIB

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) secara terbuka menuduh Rusia telah membangun pangkalan rudal penjelajah dan melanggar perjanjian pengawasan senjata nuklir yang telah berlaku sejak 30 tahun lalu.

Di sisi lain, seperti dilaporkan Reuters, Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan, penempatan sistem pertahanan rudal canggih (THAAD) AS di Korea Selatan (Korsel) adalah membawa situasi di Semenanjung Korea ke jalan buntu.

Wakil Ketua Kepala-kepala Staf Gabungan AS,  Jenderal Paul Selva, mengukuhkan, kepada Kongres AS  bahwa penempatan rudal itu melanggar “semangat dan tujuan” Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah pada 1987.

Keterangan Jenderal Selva kepada Komisi Angkatan Bersenjata DPR itu adalah konfirmasi terbuka pertama atas laporan-laporan yang muncul bulan lalu bahwa Rusia secara rahasia telah menempatkan rudal-rudal penjelajah itu. Tidak disebutkan di mana pangkalan itu dibangun.

Menurut Selva, penempatan rudal-rudal itu merupakan “risiko bagi sebagian besar fasilitas AS di Eropa.”

Pejabat AS itu mengatakan, tindakan ini adalah usaha Rusia untuk mengancam aliansi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Pemerintahan AS massa Presiden Barack Obama mengatakan, rudal-rudal penjelajah jenis SSC-8 itu telah diuji coba pada tahun 2014, dan melanggar perjanjian AS-Rusia tentang penggunaan rudal jarak menengah yang ditempatkan di darat.

Pelanggaran itu pertama kalinya disampaikan kepada Rusia pada 2013 oleh Wakil Sekretaris Jenderal NATO, Rose Gottemoeller, yang waktu itu adalah pejabat Departemen Luar Neger AS urusan pengawasan senjata nuklir dalam pemerintahan Obama.

Pemerintah Rusia membantah telah melanggar perjanjian itu dan balik menuduh bahwa AS-lah yang melakukan pelanggaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com