Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terduga Pembunuh Kim Jong Nam: Malaysia Bersekongkol Merusak Korut

Kompas.com - 05/03/2017, 08:15 WIB

BEIJING, KOMPAS.com - Ri Jong Chol, tersangka kasus pembunuhan Kim Jong Nam, saudara tiri pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan di Beijing, China, bahwa ia menjadi korban persekongkolan aparat Malaysia yang ingin merusak kehormatan negaranya.

Jong Chol menuduh Malaysia melakukan pemaksaan dalam upaya mendapatkan pengakuan darinya, sebagaimana dilaporkan Reuters.

Tuduhan itu diungkapkannya saat ia berbicara kepada para wartawan di luar Kedutaan Besar Korut di Beijing pada Sabtu (4/3/2017) pagi.

Ia berada di Beijing dalam perjalanan pulang ke Pyonyang setelah dideportasi dari Malaysia, Jumat (3/3/2014).

Jong Chol mengatakan, ia tidak berada di bandara pada hari pembunuhan terjadi, Senin (13/2/2017). Ia juga menyatakan tidak tahu apa-apa soal tuduhan bahwa mobilnya telah digunakan dalam kasus pembunuhan tersebut.

"Saya tidak pergi (ke bandara) dan tidak ada alasan harus ke sana. (Waktu itu) saya sedang melakukan pekerjaan saya," ujarnya.

Jong Chol mengatakan, ia telah bekerja di Malaysia untuk berdagang bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sabun.

Di Bandara Internasional Beijing, Ri Jong Chol pada Sabtu pagi berhadapan dengan sekerumunan wartawan Korsel dan Jepang, namun ia dipandu menjauhi lokasi riuh itu oleh polisi China sebelum dirinya sempat memberikan pernyataan.

Jong Chol mengatakan kepada para wartawan bahwa ia disodorkan bukti palsu di Malaysia dan kepolisian negara itu memperlihatkan kepadanya foto-foto keluarganya dalam tahanan.

"Saya menyadari bahwa ini adalah suatu konspirasi, persekongkolan untuk merusak status dan kehormatan republik ini (Korut)," katanya.

Sementara para pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat mengatakan, pembunuhan Kim Jong Nam itu diatur oleh agen-agen Korut.

Jong Nam, tewas dalam perjalanan dari Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) 2 pada Senin (13/2/2017) setelah diusapi wajahnya dengan racun saraf oleh dua perempuan.

Jong Nam berada di terminal KLIA 2 karena sedang dalam perjalanan pulang ke Makau. Ia, yang tinggal di Makau di bawah perlindungan China, telah secara terbuka mengkritik kendali dinasti keluarganya terhadap Korut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com