Kremlin Bantah Berita "New York Times" dalam Konferensi Pers

MOSKWA, KOMPAS.com - Pemerintah Rusia membantah pemberitaan New York Times yang menyebut ada kontak antara pihak Rusia dan tim kampanye Donald Trump dalam kampanye pemilihan Presiden Amerika Serikat 2016.

Kremlin menyebut, pemberitaan di media tersebut sebagai sebuah kebohongan dan rekayasa.

Bantahan tersebut disampaikan dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Moskwa, Rabu (15/2/2017), seperti diberitakan AFP.

"Jangan percaya laporan di koran, sangat sulit membedakan apa yang mereka beritakan dengan kebohongan dan rekayasa," ungkap Jurubicara Kremlin, Dmitry Peskov.

New York Times menyuguhkan laporannya berdasarkan informasi dari sumber anonim.

Tentang kondisi itu, Peskov berkata, "mungkin sudah waktunya bagi seseorang untuk muncul dan berbicara lantang tentang semua hal tersebut".

"Jika Anda tak keberatan, mari kita tunggu dan janganlah percaya dengan informasi dari sumber anonim, karena informasi itu pasti tak berdasarkan pada fakta," tegas dia. 

Mengutip empat pejabat dan mantan pejabat di AS, New York Times menyebut, pembicaraan telepon dan rekaman percakapan menunjukkan adanya kontak berulang dengan komunitas intelijen Rusia. 

Namun, kejelasan mengenai konteks panggilan telepon itu tidak diungkapkan. 

Di bulan Januari lalu, intelijen AS dalam sebuah laporan menyebut, Rusia mengintervensi proses pilpres AS, setidaknya demi membantu kemenangan Trump.

Sementara, Trump berulang kali mengungkapkan niatnya untuk membangun hubungan yang lebih dekat antara AS dan Rusia.