Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ban Ki-moon Kecam Kekerasan yang Renggut 4 Nyawa di Bangui

Kompas.com - 26/10/2016, 10:32 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa Ban Ki-moon mengecam kekerasan yang terjadi di Republik Afrika Tengah.

Kecaman ini disampaikan satu hari setelah kekerasan di Ibu Kota Bangui, menelan empat korban tewas dan 14 terluka.

Seperti yang telah diberitakan, aksi kekerasan tersebut terjadi di tengah unjuk rasa kelompok sipil yang memprotes pasukan perdamaian PBB. 

Pendemo menuntut penarikan 10.000 pasukan PBB dalam misi MINUSCA yang dinilai gagal meredam aksi milisi bersenjata.

Di antara mereka yang terluka karena tembakan, ada pula lima anggota pasukan perdamaian PBB.

Dalam pernyataan tertulisnya di Washington, Selasa (25/10/2016), Ban Ki-moon menyambut baik niat pemerintah untuk memastikan bahwa para pelaku serangan ini dibawa ke pengadilan.

"Tindakan mereka yang ingin menggoyahkan pemerintah dan membahayakan prospek negara untuk perdamaian dan stabilitas, tidak harus merusak pekerjaan penting lainnya," kata Ban, seperti dikutip AFP.

"Membangun kembali infrastruktur negara, mempromosikan kohesi sosial, rekonsiliasi, dan pemulihan ekonomi, memperkuat supremasi hukum, dan menciptakan peluang untuk semua," papar dia. 

Ban Ki-monn mengaku yakin bahwa konferensi pada 17 November 17 mendatang di Brussels, akan menghasilkan kesepahaman bahwa negara donor mau menggalang dukungan internasional untuk prioritas tersebut.

Awal bulan ini, 30 orang tewas dan 57 luka-luka ketika pejuang dari kelompok pemberontak Séléka melancarkan serangan di kota pusat Kaga Bandoro.

Beberapa hari kemudian, 11 orang ditembak mati di sebuah kamp pengungsi di Ngakobo, sebelah timur laut dari Bangui.

MINUSCA adalah misi yang digagas untuk mendukung pemerintahan Presiden Faustin-Archange Touadera, yang terpilih pada bulan Februari lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com