Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Traktir Makan Malam 15.000 Warga Desa yang Direlokasi ke Apartemen

Kompas.com - 07/10/2016, 07:52 WIB

GUANGZHOU, KOMPAS.com - Pada Minggu (2/10/2016), sebanyak 1.500 meja disiapkan di sejumlah ruas jalan yang dulunya adalah sebuah desa kecil di Guangzhou, China.

Meja-meja itu disiapkan untuk sebuah jamuan makan malam massal untuk merayakan selesainya pembangunan kembali desa itu dan relokasi warga ke apartemen-apartemen yan menjulang tinggi.

Di saat jumlah penduduk Guangzhou, ibu kota provinsi Guangdong, terus bertambah maka kawasan-kawasan permukiman baru seperti kota Zhujiang dan Wuyang mengitari desa Yangji.

Keberadaan permukiman baru yang didominasi gedung apartemen puluhan lantai itu menimbulkan masalah baru seperti kriminalitas dan kurangnya sinar matahari yang diterima penduduk desa.

Sehingga, pada 2010 pemerintah setempat memutuskan untuk menghancurkan desa itu dan menggantinya dengan jajaran apartemen modern.

Shanghaiist Jajaran gedung apartemen ini dibangun di atas bekas sebuah desa di kota Guangzhou, China.

Seperti biasa, penggusuran permukiman menghadapi kendala klasik yaitu uang kompensasi yang tak kunjung mendapatkan kesepakatan kedua pihak.

Alhasil, pemerintah memutuskan setiap keluarga di desa yang digusur itu berhak mendapatkan satu unit apartemen gratis yang kini diperkirakan bernilai 10 juta yuan atau sekitar Rp 19,5 miliar.

Untuk menandai berakhirnya proyek pembangunan apartemen itu dan status baru penduduk desa yang kini menjadi penghuni apartemen, pengembang dan pemerintah setempat menggelar pesta makan malam massal.

Sebanyak 1.500 meja untuk menampung 15.000 orang warga desa menikmati makan malam bersama. Dikabarkan, biaya untuk menggelar acara ini mencapai beberapa juta yuan.

Pesta makan malam ini disiapkan 600 orang staf yang mulai bekerja pada pukul 06.00 di dalam enam tenda yang difungsikan sebagai dapur.

Tak hanya menikmati kelezatan santap malam, warga juga disuguhi berbagai hiburan berupa lagu, tari-tarian, sulap dan opera dalam bahasa Kanton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com