SYDNEY, KOMPAS.com - Dua kota besar di Australia, Melbourne dan Sydney, membatalkan konser untuk memperingati 40 tahun wafatnya pemimpin China, Mao Zedong.
Pembatalan dilakukan setelah terjadi kontroversi terhadap rencana tersebut, yang menimbulkan kekhawatiran akan adanya ancaman gangguan keamanan, seperti dilaporkan BBC, Jumat (2/9/2016).
Pihak Dewan Kota Sydney melalui juru bicara mengatakan bahwa sesudah konsultasi dengan polisi, mereka 'khawatir terhadap potensi gangguan sipil' yang bisa terjadi jika acara tersebut dilaksanakan.
Konser bertajuk 'Kejayaan dan Impian' itu sekiranya akan diadakan di balai kota Melbourne dan Sydney pada September ini.
Sementara juru bicara Dewan Kota Melbourne menyebutkan pembatalan di kota itu justru dilakukan oleh penyelenggara sendiri.
Penyelenggara konser beranggapan acara perlu diadakan karena Mao dianggap sebagai tokoh yang mampu mempersatukan bangsa yang terpecah.
Namun mereka dikritik karena dianggap tidak sensitif terhadap orang-orang yang menjadi korban persekusi politik Mao dan kelaparan yang terjadi pada masa pemerintahannya.
Lebih dari satu juta orang Australia memiliki latar belakang warisan budaya China, tetapi komunitas China di sana memiliki pandangan yang berbeda mengenai politik China saat ini.
Mao yang meninggal tahun 1976 tetap merupakan tokoh pemimpin Revolusi China yang membuat warga China kini memiliki pendapat berbeda secara tajam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.